Kata penghubung atau konjungsi merupakan bagian penting dalam struktur kalimat pada suatu bahasa. Kata-kata ini digunakan untuk menghubungkan kata, frasa, atau kalimat agar pembaca atau pendengar dapat memahami hubungan antara bagian-bagian tersebut. Ada berbagai jenis kata penghubung dalam bahasa Indonesia, termasuk kata penghubung yang menyatakan hubungan waktu.
Salah satu contoh utama kata penghubung yang menggambarkan hubungan waktu adalah “ketika”. Kata “ketika” sering digunakan untuk menyatakan suatu peristiwa atau aksi yang terjadi pada waktu tertentu. Kata ini bisa digunakan untuk merujuk pada waktu yang spesifik di masa lalu, sekarang, atau masa depan. Misalnya, “Ketika hujan turun, saya memutuskan untuk tetap di rumah” atau “Ketika liburan tiba, saya akan pergi ke pantai”.
Kata penghubung yang menyatakan hubungan waktu juga bisa memberi tahu pembaca urutan waktu, seperti “sebelum”, “setelah”, dan “selama”. Misalnya, “Saya akan pergi ke gym setelah bekerja” atau “Selama musim dingin, suhu bisa turun drastis”. Di sini, kata “setelah” dan “selama” memberi tahu pembaca tentang urutan waktu atau durasi waktu dari suatu peristiwa.
Sementara itu, kata “sejak” dan “hingga” memberikan batas waktu tertentu. Misalnya, “Sejak lulus dari universitas, dia sudah bekerja di bank itu” atau “Toko ini buka hingga jam 9 malam”. Kata “sejak” dan “hingga” ini memberi tahu pembaca tentang awal dan akhir suatu peristiwa dalam rentang waktu.
Jadi, jawabannya apa? Kata penghubung seperti “ketika”, “sebelum”, “setelah”, “selama”, “sejak”, dan “hingga” adalah beberapa contoh yang sering digunakan untuk menyatakan hubungan waktu dalam bahasa Indonesia. Menggunakan kata penghubung ini dengan tepat akan membantu Anda menyusun kalimat yang lebih jelas dan efektif.