Dalam pemahaman yang lebih luas, asuransi syariah adalah suatu bentuk transaksi yang mematuhi prinsip syariah Islam. Asuransi syariah bertujuan untuk memberikan jaminan dan perlindungan terhadap risiko tertentu dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Misalnya, risiko kerusakan, kehilangan, atau bahkan kematian. Konsep dasar dari asuransi syariah ini ialah tolong-menolong dan saling melindungi diantara sesama anggota.
Salah satu larangan yang tidak boleh dilakukan dalam praktik asuransi syariah adalah maisir. Maisir dalam konsep perjudian atau spekulasi yang melibatkan permainan keberuntungan untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa adanya usaha.
Pengertian Maisir
Istilah maisir berasal dari bahasa Arab yang berarti perjudian. Dalam konteks ekonomi syariah, maisir merujuk pada transaksi yang unmengandung unsur ketidakpastian atau spekulasi yang tinggi sehingga sama seperti perjudian.
Dalam praktik asuransi syariah, keberadaan unsur maisir sangat dilarang karena perjudian tidak hanya bertentangan dengan prinsip syariah saja, tetapi juga bertentangan dengan norma-norma sosial dan moral yang berlaku di masyarakat.
Dampak Maisir dalam Asuransi Syariah
Jika maisir diterapkan dalam asuransi syariah, maka akan menghilangkan esensi dari asuransi syariah itu sendiri yang seharusnya berbasis pada rasa saling tolong menolong dan saling melindungi. Asuransi syariah sejatinya berfungsi sebagai mekanisme perlindungan, bukan menjadi sarana untuk mencari keuntungan atau bertaruh.
Konsekuensi lainnya adalah terciptanya lingkungan bisnis yang tidak sehat, di mana terjadi eksploitasi dan pengambilan keuntungan yang tidak fair. Hal ini akan membahayakan jiwa kesejahteraan sosial, yang merupakan tujuan utama dari syariat Islam.
Jadi, dalam praktik asuransi syariah, larangan terhadap maisir bertujuan untuk mencegah praktek-praktek bisnis yang merugikan dan memastikan bahwa semua transaksi dilakukan dengan cara yang adil, transparan dan menguntungkan untuk semua pihak yang terlibat.
