Menjadi seorang peneliti bukanlah tugas yang mudah. Diperlukan kegigihan, ketelitian, dan berbagai sikap penting lainnya untuk dapat menjalankan tugas dan mencapai objektif yang ditetapkan. Salah satu sikap yang penting dalam dunia penelitian adalah sikap kritis.
Seorang peneliti perlu memiliki sikap kritis dalam melakukan penelitian. Sikap kritis artinya sikap yang tidak mudah menerima informasi, data, atau pengetahuan tanpa analisis dan pertimbangan yang mendalam. Mereka harus menganalisis materi dan data dengan cermat, mengidentifikasi variabel yang relevan, dan mendapatkan hasil yang akurat.
Seorang peneliti juga hendaknya mampu mempertanyakan hasil yang telah didapatkan. Inilah yang disebut sikap kritis, tidak hanya menerima informasi begitu saja tetapi juga selalu mencari bukti dan penjelasan yang mendukung.
Memiliki sikap kritis dalam penelitian sangat penting dalam konteks validitas data dan interpretasi hasil. Dengan sikap ini, peneliti mampu memastikan integritas penelitian, menghindari bias dan kesalahan dalam pengumpulan dan analisis data serta penarikan kesimpulan.
Sikap kritis juga membantu peneliti untuk selalu berusaha mencari jawaban yang lebih baik dan menjaga objektifitas penelitian. Hal ini memungkinkan peneliti untuk terus mengembangkan dan memperbaiki kualitas penelitiannya.
Bagaimana dengan informasi yang telah diberikan? Salah satu sikap yang harus dimiliki oleh seorang peneliti adalah kritis, artinya tidak hanya menerima informasi begitu saja tetapi juga melakukan analisis dan evaluasi yang mendalam terhadap data dan informasi yang didapatkan.
Jadi, jawabannya apa? Jawabannya adalah bahwa sikap kritis adalah sikap tak tergantikan yang harus dimiliki oleh seorang peneliti. Sikap ini menjadi pondasi dalam melakukan penelitian yang valid, akurat dan objektif.
