Diskusi

Satuan Bahasa yang Secara Relatif Berdiri Sendiri Mempunyai Pola Intonasi Final dan Secara Aktual dan Potensial Terdiri dari Klausa Merupakan Definisi dari Kalimat Menurut Siapa?

×

Satuan Bahasa yang Secara Relatif Berdiri Sendiri Mempunyai Pola Intonasi Final dan Secara Aktual dan Potensial Terdiri dari Klausa Merupakan Definisi dari Kalimat Menurut Siapa?

Sebarkan artikel ini

Struktur sintaktis dalam bahasa bahasa adalah salah satu aspek yang sangat penting. Seringkali, kita mengamati struktur ini dalam bentuk kalimat. Jadi, apa itu kalimat? Ada banyak cara untuk mendefinisikannya, tetapi kali ini kita akan membahas definisi yang mengatakan bahwa kalimat adalah “satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri mempunyai pola intonasi final dan secara aktual dan potensial terdiri dari klausa.”

Definisi ini mungkin cukup sederhana di permukaan, tetapi ada banyak unsur yang perlu dipertimbangkan untuk sepenuhnya memahaminya.

Satuan Bahasa

Pertama-tama, kita harus memahami apa yang dimaksud dengan ‘satuan bahasa.’ Ini adalah elemen bahasa individual seperti kata, frasa, klausa, dan kalimat yang membentuk blok bangunan dari komunikasi. Dalam konteks ini, kalimat diidentifikasikan sebagai satuan bahasa karena mereka adalah unit lengkap dalam bahasa yang mengandung elemen significan yang berdiri sendiri.

Pola Intonasi Final

Aspek selanjutnya dalam definisi ini adalah ‘pola intonasi final’. Intonasi ini merujuk pada nada suara yang mempengaruhi makna dan ketegasan sebuah kalimat. ‘Final’ merujuk pada akhir kalimat, yang sering kali memainkan peran penting dalam menentukan intonasi dan oleh karena itu makna keseluruhan kalimat tersebut.

Terdiri dari Klausa

Dan terakhir, ‘aktual dan potensial terdiri dari klausa’. Klausa adalah grup kata yang mengandung subjek dan predikat, dan dapat berdiri sendiri sebagai kalimat atau menjadi bagian dari kalimat yang lebih panjang. Ketika kita mengatakan kalimat ‘aktual dan potensial terdiri dari klausa,’ ini berarti kalimat ini sudah ada (aktual) atau mungkin ada (potensial) dan terdiri dari satu atau lebih klausa.

Dengan demikian, definisi ini menunjukkan sudah jelas bahwa kalimat adalah entitas lingual yang dapat berdiri sendiri, memiliki pola intonasi final tertentu dan dapat terdiri dari satu atau beberapa klausa baik dalam eksistensi aktual maupun potensial.

Namun, mengejutkan adalah bahwa tidak ada penulis atau linguistik spesifik yang secara eksplisit dikaitkan dengan definisi ini.

Meski begitu, banyak ahli linguistik terkemuka yang prinsipnya setuju dengan pengertian ini. Mungkin yang terpenting adalah ahli linguistik dan filsuf terkenal Bertrand Russell dan Ludwig Wittgenstein, yang melihat kalimat sebagai satuan bahasa yang membentuk blok pembangunan kompleks dari percakapan dan tulisan manusia.

Tetapi, tidak ada pendapat yang konklusif tentang siapa yang benar-benar mencetuskan definisi ini. Sangat mungkin bahwa ide ini bukan hasil dari satu individu, melainkan produk kolektif dari penelitian dan studi dalam bidang linguistik di seluruh dunia. Letak kekuatan dalam definisi ini adalah dalam signifikansinya sebagai alat analisis dalam linguistik dan studi bahasa lainnya, membuka jendela baru pada cara kita memahami dan mempelajari bahasa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *