Pengukuran merupakan aktivitas sehari-hari yang sering kita lakukan. Dalam bidang ilmu, teknik, hingga kehidupan sehari-hari, pengukuran memegang peranan penting. Adanya standar satuan pengukuran berbagai hal, seperti panjang, massa, waktu, suhu, tekanan, dan lain-lain, sangat mendukung keseragaman dan kejelasan. Namun, ada satu jenis pengukuran yang hasilnya mungkin berbeda-beda tergantung individunya. Ini disebut sebagai pengukuran subjektif.
Pengukuran subjektif adalah proses pengukuran yang mengandalkan persepsi individu dalam menentukan nilai suatu objek atau kejadian. Hasil dari pengukuran semacam ini sangat tergantung pada persepsi, pengetahuan, pengalaman dan penilaian individu yang melakukan pengukuran tersebut. Nilai yang diukur cenderung bersifat relatif, artinya bisa berbeda dari satu individu ke individu lainnya.
Berbeda dengan pengukuran objektif yang menggunakan satuan pengukuran standar, pengukuran subjektif tidak menghasilkan nilai yang sama untuk semua orang. Beberapa contoh pengukuran subjektif adalah penilaian rasa pada makanan, penilaian keindahan suatu objek, dan penilaian intensitas rasa sakit. Dalam hal ini, satuan “rasa enak”, “indah”, atau “sakit” yang digunakan untuk melakukan pengukuran adalah subjektif.
Karena pengukuran subjektif sangat bergantung pada penilaian individu, pengukuran semacam ini umumnya memiliki potensi bias atau kesalahan. Oleh karena itu, dalam konteks penelitian atau evaluasi kinerja, pengukuran subjektif sebaiknya digunakan sebagai data pendukung dan tidak menjadi satu-satunya sumber data.
Sementara itu, dalam kehidupan sehari-hari, pengukuran subjektif juga memiliki peran penting. Misalnya, dalam membantu individu membuat keputusan berdasarkan preferensi dan persepsi pribadi mereka. Dalam bidang seni dan budaya, pengukuran subjektif digunakan untuk mengevaluasi karya dan menilai tingkat apresiasi.
Jadi, jawabannya apa? Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk orang yang berlainan adalah satuan pengukuran subjektif. Ini mengacu pada pengukuran yang dilakukan berdasarkan penilaian persepsi individu dan cenderung menghasilkan hasil yang berbeda antar individu.