Globalisasi adalah proses penyebaran produk, teknologi, informasi, dan pekerjaan yang mencakup berbagai negara dan nasionalitas. Proses ini telah meningkat pesat sepanjang beberapa dekade terakhir dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk ekonomi, sosial, politik, dan budaya.
Namun, menyikapi globalisasi bukanlah tugas yang mudah, terutama bagi bangsa yang berkepribadian Pancasila seperti Indonesia. Menyikapi terjadinya arus globalisasi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila memang menjadi tantangan tersendiri.
Sejarah Pancasila
Sebelum membahas lebih lanjut, mari kita mengingat sejenak apa itu Pancasila. Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Pancasila berasal dari dua kata Sanskerta yaitu, “Pancha” berarti lima dan “Sila” berarti prinsip atau asas. Jadi, Pancasila adalah lima prinsip yang menjadi dasar negara Indonesia.
Lima sila tersebut adalah:
- Ketuhanan Yang Maha Esa
- Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
- Persatuan Indonesia
- Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
- Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Menghadapi Globalisasi dengan Pancasila
Setiap bangsa tentu memiliki cara tersendiri dalam memaknai dan menyikapi arus globalisasi yang terjadi. Bagi Indonesia, tentunya tidak bisa lepas dari prinsip dasar yang telah dipegang dan dijunjung tinggi selama ini, yaitu Pancasila.
Dalam menyikapi globalisasi, kita harus bisa menjaga dan melestarikan nilai-nilai Pancasila. Misalnya, dalam era globalisasi dimana isu-isu global seperti perdamaian, ketidakadilan, dan pelanggaran HAM sering terjadi, kita harus tetap berpegang pada nilai Pancasila kedua, yaitu “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”.
Selain itu, dalam menghadapi globalisasi, kita juga harus mampu menjadikan keberagaman sebagai kekuatan, sesuai dengan prinsip “Persatuan Indonesia”. Keberagaman adalah realitas yang ada dalam masyarakat Indonesia. Dalam era globalisasi ini, keberagaman bukan lagi menjadi hambatan, namun sebaliknya menjadi kekuatan dalam menghadapi tantangan global.
Demikianlah beberapa contoh bagaimana kita sebagai bangsa Indonesia harus tetap berpegang teguh pada Pancasila dalam menghadapi arus globalisasi.
Pantas saja, berbicara tentang globalisasi dan Pancasila seolah menjadi dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya saling berkaitan dan menjadi dasar dalam pendekatan kita dalam menyikapi perkembangan dunia. Dengan mengedepankan nilai-nilai Pancasila, kita bukan hanya bisa bertahan, tetapi juga bisa maju dan berkembang di era globalisasi ini.
Lalu, bagaimanakah sikap dan respons kita sebagai bangsa yang berkepribadian Pancasila dalam menyikapi terjadinya arus globalisasi? Bisakah kita tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila?
Jadi, jawabannya apa?