Gerakan Muhammadiyah dalam sejarah perkembangan Islam di Indonesia berkontribusi penting dalam mewujudkan pembaruan (tajdid) pengajaran dan pemahaman Islam. Muhammadiyah mengemban misi untuk ‘kembali kepada Al-Qur’an dan Hadits’ dalam upayanya menjalankan tajdid ini. Beberapa konsep dan istilah penting yang menjadi ciri khas Muhammadiyah dalam menjalankan gerakannya ditampilkan di bawah ini.
1. Purifikasi (Pembersihan)
Muhammadiyah dikenal dengan gerakan purifikasinya, yaitu usaha membersihkan ajaran-ajaran Islam dari segala bentuk pengaruh budaya atau tradisi lokal yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan Hadits.
2. Literatur (Kliteraan)
Konsep kliteraan dimaksudkan sebagai upaya untuk mendorong umat Islam mempelajari ajaran agama dari sumber aslinya yaitu Al-Qur’an dan Hadits, bukan hanya melalui penafsiran atau cerita orang lain. Ini dilakukan agar masyarakat dapat lebih memahami ajaran Islam dengan baik dan benar.
3. Modernisasi (Modernisering)
Modernisasi di sini berarti usaha Muhammadiyah dalam menyatukan antara nilai-nilai Islam dengan perkembangan zaman. Salah satu contohnya adalah pendirian sekolah-sekolah modern yang menggabungkan ilmu pengetahuan umum dengan pengajaran agama.
4. Amanat Penderitaan Rakyat (Ampera)
Ampera adalah komitmen Muhammadiyah dalam membantu masyarakat yang menderita akibat penindasan dan ketidakadilan
5. Dakwah
Dakwah merupakan ciri khas organisasi Islam, termasuk Muhammadiyah. Tujuan dari gerakan dakwah ini adalah untuk menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat, baik Muslim maupun non-Muslim.
Masing-masing istilah tersebut mencerminkan prinsip dan tujuan dari Muhammadiyah dalam melakukan gerakan tajdidnya. Misinya adalah untuk kembali kepada ajaran Islam yang murni, bebas dari penafsiran yang bias dan terdistorsi, serta menjadikan Islam sebagai panduan hidup yang relevan dengan perkembangan zaman.