Budaya

Sebagai sebuah ilmu, sejarah memiliki syarat-syarat sebagai berikut, kecuali

×

Sebagai sebuah ilmu, sejarah memiliki syarat-syarat sebagai berikut, kecuali

Sebarkan artikel ini

Ketika kita mempertimbangkan sejarah sebagai sebuah ilmu, kita memahami bahwa ada serangkaian syarat dan kriteria yang diperlukan untuk menganggapnya sebagai bidang ilmu pengetahuan. Dalam konteks ini, sejarah bukan hanya tentang catatan masa lalu, namun juga merupakan studi analisis dan interpretasi peristiwa dan manusia sepanjang waktu. Meskipun demikian, ada beberapa pengecualian. Adapun syarat-syarat yang umumnya berlaku untuk sejarah sebagai ilmu, dan yang bukan, dijelaskan di bawah ini.

Objektif dan Independen

Sejarah harus objektif dan independen, yang berarti seharusnya tidak disesuaikan dengan kepentingan pribadi, politik, atau sosial. Hal ini penting untuk menjaga integritas dan otentisitas serangkaian peristiwa.

Berdasar pada Bukti dan Fakta

Sejarah yang dianggap sebagai ilmu harus berdasarkan bukti dan fakta yang dapat diverifikasi. Ini berarti bahwa setiap klaim atau interpretasi harus didukung oleh bukti yang dapat ditelusuri dan diperiksa.

Kesinambungan

Sejarah harus mencerminkan kesinambungan, dalam arti bahwa setiap peristiwa atau fenomena harus dimengerti dalam konteks sebelum dan setelahnya. Ini penting untuk memahami bagaimana peristiwa atau fenomena tertentu mempengaruhi atau dipengaruhi oleh yang lain.

Kecuali: Sangat Analitis

Meski sejarah seharusnya analitis, syarat ini bukanlah syarat mutlak. Analisis adalah alat penting dalam penelitian sejarah, namun beberapa sejarawan merasa bahwa berfokus pada analisis dapat terlalu membatasi, dan bahwa sejarah harus lebih mencakup perspektif dan pendekatan lain.

Sejarah, dalam praktiknya seringkali lebih naratif daripada analitis, memberikan gambaran umum dan pengertian tentang peristiwa, orang, dan periode waktu tertentu, daripada analisis yang mendalam. Meski analisis berperan penting dalam penelitian sejarah, namun tidak dianggap sebagai syarat mutlak dalam sejarah.

Jadi, ketika kita bertanya: “Sebagai sebuah ilmu, sejarah memiliki syarat-syarat sebagai berikut, kecuali”, kita dapat melihat bahwa sementara sejarah harus objektif, berdasar pada bukti dan fakta, dan mencerminkan kesinambungan, analisis yang mendalam bukanlah syarat mutlak.

Jadi, jawabannya apa? Menjadi sangat analitis bukanlah syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh sejarah sebagai sebuah ilmu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *