Sejarah Indonesia yang penuh warna juga membawa kita pada perjalanan agama dan kepercayaan di tanah air ini. Sebelum kedatangan agama Hindu dan Buddha, masyarakat Indonesia telah memiliki sistem kepercayaan sendiri yang dianut oleh berbagai suku dan etnis.
Animisme dan Dinamisme
Dalam catatan sejarah, sebelum masuknya agama Hindu dan Buddha, masyarakat Indonesia menganut sistem kepercayaan yang berasal dari dalam bumi Indonesia sendiri, yaitu Animisme dan Dinamisme. Animisme adalah sistem kepercayaan yang mendasarkan pada keyakinan bahwa setiap objek alam, baik itu hidup maupun mati, memiliki semangat atau roh. Sementara Dinamisme adalah keyakinan yang meyakini bahwa adanya kekuatan gaib yang bersemayam dalam benda-benda tertentu dan bisa mempengaruhi kehidupan manusia.
Animisme
Animisme merupakan bentuk kepercayaan tertua di dunia, yang mencakup keyakinan bahwa alam semesta dipenuhi oleh jiwa atau roh. Masyarakat Indonesia prasejarah percaya bahwa semangat atau jiwa tidak hanya menghuni manusia, tapi juga hewan, tumbuhan, dan benda-benda mati seperti batu dan air. Ritual dan upacara adat sering dilakukan sebagai cara untuk berinteraksi dengan semangat-semangat ini, yang dipercaya bisa membawa dampak baik maupun buruk pada kehidupan sehari-hari.
Dinamisme
Sistem kepercayaan Dinamisme berkaitan dengan keyakinan bahwa adanya kekuatan gaib yang bersemayam dalam benda-benda tertentu, seperti pohon keramat, batu, gunung, sungai, dan sebagainya. Masyarakat sering melakukan upacara atau tumbal untuk meredam atau meminta bantuan kekuatan-kekuatan ini. Sistem kepercayaan ini cukup umum dalam masyarakat adat di Indonesia, dan banyak ritual dan praktek keagamaan lokal yang berasal dari kepercayaan ini.
Sebelum datangnya agama Hindu dan Buddha, sistem kepercayaan Animisme dan Dinamisme ini telah mengakar kuat dalam masyarakat di Indonesia. Namun, kedatangan agama-agama baru ini tidak menghapus sepenuhnya kepercayaan lama ini. Sebaliknya, banyak elemen dari Animisme dan Dinamisme yang kemudian diserap dan disisipkan dalam ajaran-ajaran Hindu dan Buddha. Sampai saat ini, jejak-jejak sistem kepercayaan ini masih dapat ditemui dalam berbagai upacara adat di berbagai suku di Indonesia.