Aki, juga dikenal sebagai baterai akumulator, adalah alat penyimpan energi listrik yang sangat penting di zaman modern ini. Banyak perangkat elektronik kita yang bergantung pada aki, mulai dari mobil hingga gadget kita. Untuk dapat memahami dan memprediksi kapan baterai akan habis dan perlu diisi ulang atau diganti adalah hal penting. Oleh karena itu, konsep seperti muatan listrik dan arus menjadi signifikan.
Muatan listrik adalah jumlah listrik yang melintas dalam suatu titik dalam suatu rangkaian dalam waktu seunit. Dalam kasus ini, aki yang kita bicarakan menyimpan muatan sebesar 5.400 Coulomb (C). Sedangkan arus listrik adalah laju aliran muatan listrik, diukur dalam Ampere (A). Dalam konteks kita, aki mengalirkan arus sebesar 0,1 A.
Melalui definisi arus listrik, kita bisa mengetahui bahwa jika muatan (Q) diukur dalam Coulomb dan arus (I) diukur dalam Ampere, maka waktu (t) dapat ditemukan dengan rumus:
t = Q / I
Jika kita memasukkan nilai yang diberikan:
t = 5.400 C / 0,1 A = 54.000 detik
Ini adalah waktu dalam detik. Jika kita inginkan dalam jam, kita harus membagi dengan jumlah detik dalam satu jam (3600 detik):
t = 54.000 detik / 3600 = 15 jam
Jadi, usia pakai aki tersebut, bila dianggap arus yang mengalir selalu konstan, adalah 15 jam.
Ingatlah bahwa ini adalah perkiraan teoritis, dan dalam praktiknya, berbagai faktor dapat mempengaruhi usia pakai aki, termasuk tetapi tidak terbatas pada suhu operasional, keadaan aki itu sendiri, dan beban listrik yang ditanggungnya.
Jadi, jawabannya apa? Dalam kondisi arus yang konstan, usia pakai aki yang dapat menyimpan muatan 5.400 C dan mengalirkan arus listrik sebesar 0,1 A adalah sekitar 15 jam.