Berdasarkan konteks yang diberikan, sebuah kenyataan yang disajikan dalam bentuk tulisan, dalam banyak keadaan, bisa disebut sebagai “tertulis”, “laporan”, atau “dokumen”. Namun, berdasarkan variasi format dan tujuannya, istilah yang digunakan dapat berubah. Mari kita jelajahi beberapa contoh berbeda.
Deklarasi Tertulis
Sebuah kenyataan yang disajikan dalam bentuk tulisan sering kali disebut sebagai deklarasi tertulis. Deklarasi ini biasanya digunakan dalam konteks hukum atau bisnis, dan bertujuan untuk menyatakan atau mengkonfirmasi beberapa informasi atau fakta. Ini mungkin mencakup keadaan orang, situasi hukum, atau detail bisnis.
Laporan
Laporan adalah bentuk lain dari kenyataan tertulis yang bertujuan untuk menyajikan detail atau hasil analisis tertentu. Laporan biasanya digunakan dalam lingkungan akademis, bisnis, dan ilmiah, dan mereka berfungsi untuk menyajikan hasil penelitian, analisis data, atau untuk memberi informasi rinci tentang suatu proyek atau insiden.
Artikel
Jika kenyataan tersebut disajikan dalam format yang lebih naratif atau deskriptif, maka bisa disebut artikel. Artikel biasanya digunakan dalam jurnalisme dan penerbitan, dan mereka hadir untuk menyajikan berita, analisis, atau komentar pada topik tertentu.
Dokumen
Secara umum, istilah “dokumen” bisa digunakan untuk merujuk ke setiap kenyataan yang ditulis. Hal ini mencakup semua jenis bahan tertulis, dari surat dan memorandum, hingga kontrak dan deklarasi hukum. Sebuah dokumen bisa berupa item fisik (seperti surat atau kontrak yang dicetak) atau bentuk digital (seperti email atau file PDF).
Sekalipun konteks dan tujuan dapat mempengaruhi cara sebuah kenyataan yang disajikan dalam bentuk tulisan disebut, prinsip utamanya tetap sama: tujuan dari kenyataan tertulis adalah untuk mengomunikasikan informasi, data, atau pandangan tertentu kepada pembaca yang ditargetkan. Keakuratan, keterbacaan, dan kelengkapan adalah aspek kunci dalam proses ini.