Sebuah linggis adalah alat sederhana yang memanfaatkan prinsip tuas sebagai dasar kerjanya. Dalam aplikasi ini, linggis berfungsi sebagai tuas kelas dua, di mana beban (dalam hal ini, paku yang akan dicabut) berada di antara titik tumpu dan titik aplikasi gaya.
Menghitung Gaya Lekat Paku pada Kayu
Untuk menghitung gaya lekat paku pada kayu, kita harus mengetahui gaya atau usaha yang diterapkan (dalam hal ini, 9,4 x 10^4 N), dan jarak antara di mana gaya tersebut diterapkan dengan titik tumpu linggis (25 cm atau 0.25 m).
Berdasarkan hukum fisika tentang tuas, gaya yang diterapkan (F1) dikalikan dengan jaraknya ke titik tumpu (d1) akan sama dengan gaya beban (F2) dikali jaraknya ke titik tumpu (d2). Jadi, kita bisa mencari gaya lekat paku pada kayu (F2) dengan rumus:
F2 = (F1 × d1) / d2
Substituting the known values gives:
F2 = (9,4 x 10^4 N x 0.25 m) / 1.25 m
Setelah kita hitung, kita akan mendapatkan nilai gaya lekat paku terhadap kayu.
Menghitung Keuntungan Mekanis
Keuntungan mekanis (Mechanical Advantage – MA) didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya yang dihasilkan oleh alat (dalam hal ini gaya yang dicabut paku) terhadap gaya yang diterapkan (gaya yang digunakan untuk mencabut paku).
MA diberikan oleh rumus:
MA = F2 / F1
Setelah kita menghitung, kita akan mendapatkan nilai keuntungan mekanis dari alat tersebut.
Menggunakan metode fisika sederhana untuk memahami bagaimana alat seperti linggis bekerja dapat memberi kita pemahaman yang lebih baik tentang prinsip-prinsip dasar mekanika dan bagaimana mereka digunakan dalam kehidupan sehari-hari.