Konsep mekanika sering kali menjadi dasar yang sangat penting dalam manajemen dan operasional mesin dalam bidang teknik. Salah satu aspek yang menonjol adalah hubungan antara perputaran roda besar dan roda kecil dalam mesin tertentu. Dalam pembahasan ini, kita akan mengevaluasi kasus dimana sebuah mesin menggerakkan sebuah roda besar dan sebuah roda kecil di mana roda yang besar membuat 12 perputaran apabila yang kecil membuat 32 perputaran. Pertanyaan yang muncul adalah berapa perputaran akan dibuat oleh roda yang kecil, apabila yang besar membuat 72 perputaran?
Mesin ini berfungsi berdasarkan rasio, yaitu perbandingan antara perputaran yang dibuat oleh roda besar dan roda kecil. Dalam konteks ini, rasio yang ditetapkan adalah 12:32. Artinya, untuk setiap 12 putaran roda besar, roda kecil akan melakukan 32 putaran.
Untuk mengetahui jumlah putaran yang akan dibuat roda kecil ketika roda besar melakukan 72 putaran, kita dapat menggunakan prinsip matematika dasar. Dengan rasio 12:32, terdapat logika bahwa setiap 12 putaran roda besar, roda kecil melakukan 32 putaran. Oleh karenanya, jika kita membagi 72 (jumlah putaran roda besar) dengan 12 (bagian dari roda besar dalam rasio), kita akan mendapatkan nilai 6. Ini berarti bahwa roda besar melakukan 6 kali banyaknya putaran dalam rasio.
Selanjutnya, untuk menentukan jumlah putaran roda kecil, kita kalikan nilai ini (6) dengan jumlah putaran roda kecil dalam rasio (32). Jadi, 6 kali 32 hasilnya adalah 192.
Jadi, di dalam mesin ini, apabila roda besar melakukan 72 perputaran, roda kecil akan melakukan 192 perputaran. Ini adalah sebuah contoh yang menunjukkan bagaimana prinsip dasar mekanika dan matematika dapat berguna dalam memahami fungsi kompleks dari mesin.
Jadi, jawabannya apa? Jika roda besar membuat 72 perputaran, maka roda kecil akan membuat 192 perputaran.
