Tajuk rencana atau yang banyak dikenal sebagai editorial merupakan bagian integral dari sebuah penerbitan. Baik itu surat kabar, majalah, bahkan media online, semua memiliki bagian ini untuk menyampaikan sudut pandang mereka kepada pembaca. Isi dari tajuk rencana biasanya merupakan kombinasi dari fakta dan opini, yang disusun dalam format tertentu yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterlibatan pembaca.
Secara umum, tajuk rencana disusun dengan cara:
- Pendahuluan – memberikan latar belakang atau konteks untuk tema yang dibahas.
- Pemaparan Fakta – memberikan informasi yang objektif dan berdasarkan data atau penelitian. Ini membantu menjelaskan posisi dan memberikan konteks lebih lanjut.
- Penyajian Opini – bagian ini memberikan sudut pandang dari penyusun atau lembaga.
- Penutup – dimana biasanya ada seruan atau pesan untuk pembaca, dengan tujuan untuk merangsang pemikiran atau tindakan.
Namun, ada beberapa cara yang TIDAK tepat dalam menyusun tajuk rencana. Salah satunya adalah:
Penggunaan Fakta dan Opini yang Tidak Substansial atau Tidak Bertanggung Jawab
Mengapa ini tidak direkomendasikan? Karena dapat menimbulkan kesalahpahaman dan penyalahgunaan informasi. Tajuk rencana sejatinya adalah instrumen yang kuat untuk pembentukan opini publik. Oleh karena itu, harus ada tanggung jawab dalam presentasi fakta dan opini.
Fakta yang tidak benar atau disajikan secara salah dapat merusak kredibilitas dari tajuk rencana itu sendiri dan lembaga yang menerbitkannya. Hal yang sama juga berlaku untuk opini. Apabila opini yang disampaikan tidak bertanggung jawab dan hanya berdasarkan asumsi semata, dapat mengecilkan kepercayaan pembaca terhadap lembaga penerbit.
Dengan demikian, dalam menyusun tajuk rencana yang berisi penguraian fakta dan opini, penting untuk selalu berpegang pada prinsip integritas, ketelitian, dan tanggung jawab.