Di setiap organisasi atau komunitas, termasuk sekolah, ada norma dan kesepakatan yang berlaku, yang mana jika dilanggar akan menimbulkan sanksi. Norma dan kesepakatan tersebut diadakan untuk menjaga harmoni dan mendukung proses pembelajaran secara efektif. Berikut ini, beberapa contoh kasus pelanggaran norma dan kesepakatan berdasarkan pengalaman di sekolah.
Bagian 1: Pelanggaran Norma
Norma dapat dikategorikan menjadi social norms dan moral norms. Kedua jenis norma ini sering kali dilanggar oleh siswa.
Pelanggaran Norma Sosial
Norma sosial adalah aturan tentang apa yang seharusnya dan seharusnya tidak dilakukan dalam konteks sosial. Contoh pelanggaran norma sosial di sekolah adalah:
- Membuang Sampah Sembarangan: Pelanggaran ini melanggar norma sosial tentang kebersihan lingkungan sekolah. Siswa yang membawa makanan dan minuman dilarang untuk membuang sampah sembarangan.
- Berbicara Ketika Guru Mengajar : Ketika guru sedang mengajar, siswa diharapkan untuk mendengarkan dengan penuh perhatian. Berbicara atau berisik di kelas saat proses pembelajaran berlangsung adalah pelanggaran norma sosial.
Pelanggaran Norma Moral
Norma moral adalah aturan tentang apa yang baik dan benar. Beberapa contoh pelanggaran norma moral di sekolah antara lain:
- Menyalin Jawaban Orang Lain : Siswa yang menyalin pekerjaan atau jawaban dari siswa lain saat ujian atau tugas adalah contoh pelanggaran norma moral.
- Mengambil Barang Tanpa Izin : Mengambil barang milik orang lain tanpa meminta izin lebih dulu bisa dianggap mencuri, yang mana melanggar norma moral.
Bagian 2: Pelanggaran Kesepakatan
Kesepakatan biasanya dirumuskan bersama antara pihak sekolah dan siswa. Kesepakatan ini bisa berupa aturan atau perjanjian yang harus ditaati. Contoh kasus pelanggaran kesepakatan di sekolah antara lain:
- Datang Terlambat: Pelanggaran ini merujuk pada siswa yang datang terlambat dan melanggar kesepakatan tentang jam sekolah.
- Tidak Mengenakan Seragam yang Sopan: Sebagian besar sekolah memiliki kesepakatan tentang cara berpakaian. Siswa yang tidak mematuhi kesepakatan ini dengan mengenakan pakaian yang tidak sopan atau tidak sesuai dengan standar sekolah adalah contoh pelanggaran kesepakatan.
Setelah menyebutkan contoh-contoh pelanggaran norma dan kesepakatan di sekolah, penting untuk ingat bahwa setiap tindakan ini memiliki konsekuensi. Untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, setiap individu harus bertanggung jawab atas perilaku mereka dan menghargai norma dan kesepakatan yang ada.
Jadi, jawabannya apa? Perilaku pelanggaran norma dan kesepakatan adalah tindakan yang tidak diharapkan dalam lingkungan sekolah. Meski setiap sekolah mungkin memiliki norma dan kesepakatan sendiri-sendiri, contoh pelanggaran tersebut secara umum selalu berpotensi merusak harmoni dan proses belajar di sekolah. Oleh karena itu, penting bagi setiap siswa untuk menghargai dan mematuhi norma dan kesepakatan yang ada.