Perubahan sosial dan budaya adalah fenomena alamiah yang terjadi seiring dengan perjalanan waktu dalam sebuah masyarakat. Perubahan ini bisa berupa pergeseran nilai-nilai, norma, peraturan, sistem, atau kebiasaan lain dalam masyarakat. Berbagai faktor, seperti kemajuan teknologi, globalisasi, perkembangan politik dan ekonomi, dapat memicu perubahan ini. Dalam melihat fenomena tersebut, sikap masyarakat tentu berbeda-beda. Berikut beberapa sikap masyarakat dalam menghadapi perubahan sosial budaya:
1. Sikap Adaptif
Dalam sikap ini, masyarakat merespon perubahan sosial budaya dengan cara adaptasi. Mereka mampu menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi, bahkan mencari cara untuk memanfaatkannya demi meningkatkan kualitas hidup mereka. Sikap adaptif membantu masyarakat bertahan dan berkembang dalam lingkungan yang berubah-ubah.
2. Sikap Resisten atau Penolakan
Biasa juga disebut sikap konservatif, di mana masyarakat menolak atau meresistensi perubahan yang terjadi. Biasanya sikap ini muncul ketika masyarakat merasa perubahan tersebut bertentangan dengan nilai atau norma yang telah ada sebelumnya. Mereka cenderung mempertahankan status quo dan menunjukkan sikap defensif terhadap perubahan.
3. Sikap Pasif
Masyarakat dengan sikap pasif cenderung tidak bereaksi secara signifikan terhadap perubahan sosial budaya. Mereka belum tentu menerima atau menolak perubahan tersebut dan cenderung melihat perubahan terjadi tanpa melakukan banyak tindakan.
4. Sikap Radikal
Sebagai kebalikan dari sikap konservatif, masyarakat dengan sikap radikal justru mendorong atau bahkan menciptakan perubahan. Mereka percaya bahwa perubahan sosial budaya adalah penting dan perlu untuk dilakukan demi masa depan yang lebih baik.
Menyikapi perubahan sosial budaya, sikap masyarakat bisa berbeda-beda, tergantung pada berbagai faktor seperti latar belakang budaya, pengalaman, pengetahuan, dan pribadi mereka. Menghargai dan memahami perbedaan sikap ini adalah langkah penting untuk mengelola perubahan dalam masyarakat.
