Diskusi

Sebutkan Hikmah dari Larangan Bertutur Kata yang Tidak Baik bagi Orang yang Berpuasa

×

Sebutkan Hikmah dari Larangan Bertutur Kata yang Tidak Baik bagi Orang yang Berpuasa

Sebarkan artikel ini

Puasa adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan oleh setiap Muslim di bulan Ramadhan. Bentuk ibadah ini bukan hanya menahan diri dari makan dan minum sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari saja, tetapi juga mencakup perilaku dan ucapan. Salah satu yang menjadi pantangan saat berpuasa adalah bertutur kata yang tidak baik. Berikut ini hikmah di balik larangan tersebut.

Menjaga Lisan

Berpuasa juga berarti menjaga lisan dari berbagai tuturan kata yang tidak baik seperti ghibah (menggunjing), fitnah, berbohong, mencaci, dan sebagainya. Dengan berpuasa, seseorang diajarkan untuk lebih berhati-hati dalam berbicara dan menggunakan kata-kata. Ini juga sejalan dengan ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk selalu berkata baik atau diam jika tidak ada hal baik yang bisa diucapkan.

Mengendalikan Emosi

Bertutur kata yang tidak baik seringkali dipicu oleh emosi yang tidak terkontrol. Dalam kondisi lapar dan dahaga, bukan hal yang mudah untuk menjaga emosi. Namun, itulah hikmahnya. Saat berpuasa, umat Islam diajarkan untuk mengendalikan emosi dan reaksi mereka terhadap berbagai hal, termasuk dalam berbicara.

Meningkatkan Kualitas Ibadah

Berpuasa juga membantu meningkatkan kualitas ibadah seseorang. Membiarkan lisan berbicara sembarangan bisa mengurangi pahala puasa. Bahkan, Rasulullah SAW pernah bersabda: “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan zina dan perbuatan zina, Allah tidak memerlukan dia meninggalkan makan dan minumnya.” (HR Bukhari). Dengan menjaga perkataan yang keluar dari mulut, kualitas ibadah puasa akan terjaga.

Mendidik Diri Sendiri

Larangan bertutur kata yang tidak baik saat berpuasa adalah bentuk dari pendidikan diri sendiri. Melalui puasa, seseorang dididik untuk menjadi lebih baik secara perilaku dan tuturan, dan menjadi pribadi yang lebih sabar dan bijaksana. Hal ini tentu akan berdampak baik pada kehidupan sehari-hari dan interaksinya dengan orang lain, bahkan setelah bulan Ramadhan berakhir.

Jadi, hikmah dari larangan bertutur kata yang tidak baik saat berpuasa bukan hanya sebatas menjaga kualitas puasa, tetapi juga membantu seseorang dalam mengembangkan karakter yang lebih baik, menjaga emosi, serta menjadi individu yang lebih bijaksana dan bertanggung jawab dalam setiap ucapan dan tindakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *