ASEAN, yang diartikan sebagai Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara, adalah organisasi geopolitik dan ekonomi dari 10 negara di Asia Tenggara. ASEAN menggunakan instrumen politik dalam banyak cara untuk mendorong kerja sama antara negara-negara anggotanya dan dengan negara-negara lain di seluruh dunia. Berikut tiga contoh kerja sama yang dilakukan ASEAN melalui instrumen politik:
1. Inisiatif Pertemuan ASEAN
Reguler pertemuan para pemimpin ASEAN adalah pusat dari kerja sama dan diplomasi instrumen politik. Pertemuan-pertemuan ini, yang diadakan setiap tahun, memungkinkan para pemimpin untuk mendiskusikan isu-isu penting yang berdampak pada negara-negara anggota, mencari solusi bersama, dan melanjutkan pertukaran informasi dan ide. Melalui pertemuan ini, ASEAN telah berhasil mencapai konsep “musyawarah dan mufakat”.
2. Kerjasama Keamanan Regional
ASEAN juga menggunakan instrumen politik dalam bentuk kerja sama keamanan. Melalui forum seperti Dialog Pertahanan ASEAN Plus (ADMM-Plus) dan Forum Regional ASEAN (ARF), ASEAN mampu menjaga dialog dan komunikasi mengenai isu-isu keamanan regional dengan negara-negara di luar wilayah Asia Tenggara. Instrumen politik ini membantu menciptakan atmosfer ketertiban, stabilitas, dan kedamaian, serta membantu mempersiapkan dan merespons ancaman terhadap keamanan.
3. Resolusi Konflik Dan Persetujuan Perdamaian
ASEAN juga memanfaatkan instrumen politik dalam upaya resolusi konflik dan mencapai persetujuan perdamaian. Sebagai contoh, ASEAN memainkan peran signifikan dalam pertemuan damai yang bertujuan mengakhiri konflik di Kamboja pada 1990-an. ASEAN juga telah mengambil inisiatif serupa untuk membantu menangani masalah-masalah yang muncul di wilayah seperti Myanmar.
Dalam banyak hal, instrumen politik ASEAN telah menjadi kunci dari kerjasama yang diperlukan untuk menavigasi tantangan dan peluang yang muncul di Asia Tenggara. Dengan berfokus pada dialog, kerja sama, dan resolusi konflik, ASEAN telah menciptakan lingkungan untuk kemajuan dan perkembangan di seluruh wilayah.