Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki ragam keunikan geografis. Salah satu yang menjadikan Indonesia unik adalah posisinya yang secara geologis terletak di zona pertemuan tiga lempeng besar dunia. Tiga lempeng tersebut yakni Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Pasifik.
Lempeng Eurasia
Lempeng Eurasia adalah lempeng tektonik yang meliputi benua Eropa dan Asia, kecuali untuk lempeng lainnya yang mencakup wilayah sebelah timur Siberia dan sebelah selatan India. Bagian selatan lempeng ini, yang berbatasan dengan lempeng Indo-Australia, merupakan salah satu sisi dari zona pertemuan tiga lempeng di Indonesia.
Lempeng Indo-Australia
Lempeng Indo-Australia terletak di bawah benua Australia dan sebagian dari Samudra Hindia. Dia bertindak sebagai perisai yang melindungi Australia dari aktivitas tektonik yang intens. Pertemuan antara lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia menghasilkan banyak gunung berapi dan gempa bumi di Indonesia.
Lempeng Pasifik
Lempeng Pasifik adalah lempeng tektonik terbesar di bumi, mencakup Samudra Pasifik. Lempeng ini bergerak secara cepat (dalam hal pergerakan lempeng) dan bergerak ke barat, bertemu dengan Lempeng Eurasia di dekat Jepang dan Filipina. Pertemuan lempeng Pasifik dan Eurasia ini merupakan salah satu penyebab utama aktivitas seismik dan vulkanis di wilayah tersebut.
Zona pertemuan ketiga lempeng ini menjadikan Indonesia sebagai wilayah yang sering mengalami aktivitas tektonik seperti gempa bumi dan erupsi gunung berapi. Namun, disisi lain, aktivitas lempeng ini juga yang menjadikan Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah seperti minyak dan gas bumi, beragam jenis mineral, dan juga keindahan alam seperti gunung berapi yang menjadi daya tarik wisata.
Jadi, jawabannya apa? Secara geologis, Indonesia memang terletak di zona pertemuan tiga lempeng besar dunia yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Faktor ini yang menjadikan Indonesia memiliki karakteristik unik sekaligus tantangan tersendiri dalam menghadapi bencana alam yang disebabkan oleh aktivitas lempeng-lempeng tersebut.
