Proses penyebaran biji atau benih oleh hewan, seperti yang dilakukan oleh luwak, dikenal dengan istilah zoochoria. Zoochoria adalah jenis penyebaran benih atau biji melalui cara dicerna oleh hewan, kemudian benih itu dikeluarkan kembali melalui kotoran hewan di tempat lain. Dilansir oleh banyak studi, biji atau benih yang disebarkan melalui cara ini seringkali memiliki tingkat kesuksesan germinasi yang lebih tinggi.
Mengapa Benih Disebarkan oleh Hewan?
Dalam hal ini, semacam “
sifat mutualisme” ditemukan di antara luwak dan pohon kopi. Dengan memakan biji kopi, luwak mendapatkan nutrisi dari daging buah kopi, sementara pohon kopi mendapat manfaat dari penyebaran benihnya.
Ketika luwak memakan biji kopi dan kemudian mengeluarkannya kembali, biji kopi tersebut biasanya jatuh jauh dari pohon induknya. Penyebaran ini penting untuk memastikan variasi genetik dan mengurangi persaingan antara tanaman muda dan tanaman dewasa.
Luwak dan Kopi
Dalam konteks biji kopi, fenomena ini memiliki konsekuensi unik dan berharga. Biji kopi yang telah melewati sistem pencernaan luwak menghasilkan salah satu kopi termahal dan paling dicari di dunia, yaitu Kopi Luwak. Sistem pencernaan luwak dikatakan membantu merombak karakteristik rasa kopi, memberikan rasa yang halus dan kompleks.
Namun, etika dalam industri Kopi Luwak menjadi perdebatan, karena masalah kesejahteraan hewan. Praktek perkebunan yang kurang etis seringkali memaksa luwak untuk memakan biji kopi dalam jumlah besar. Tentu saja, upaya harus ditempuh untuk memastikan kesejahteraan luwak dalam melakukan proses yang alami ini.
Kesimpulan
Jadi, jenis penyebaran biji atau benih yang ditunjukkan oleh perilaku luwak adalah zoochoria. Proses ini tidak hanya penting dari segi ekologi, tetapi juga bagi industri kopi, meskipun ada perdebatan kesejahteraan hewan yang perlu diperhatikan.