Sejarah merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia. Hal ini diperlukan agar kita tidak melupakan asal-usul kita, belajar dari masa lalu dan memahami prinsip-prinsip dasar bahwa semua tindakan memiliki akibat. Akan tetapi, bagaimana kita bisa mendefinisikan sejarah? Bagaimana pernyataan bahwa sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan kenyataan bisa merupakan definisi yang akurat? Yang paling penting, definisi ini menurut siapa?
Secara umum, sejarah didefinisikan sebagai catatan atau penjelasan tentang peristiwa masa lalu. Sejarah dilihat sebagai kajian sistematik atau penelitian terhadap peristiwa yang telah terjadi, terutama dari segi perkembangan manusia. Namun, definisi ini tampaknya masih terlalu umum dan tidak cukup mendalam.
Sejarah, seperti yang didefinisikan selanjutnya, adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan kenyataan. Definisi ini menggarisbawahi dua hal penting.
Pertama, sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan mengacu pada pengetahuan yang sistematis, disusun, dan diperiksa dengan kritis, berbeda dengan opini atau keyakinan. Hal ini menandai pentingnya penggunaan metode dan proses yang teliti dalam memahami dan menciptakan sejarah.
Kedua, sejarah disusun berdasarkan hasil penyelidikan peristiwa yang bisa dibuktikan dengan kenyataan. Ini adalah karakteristik penting dari sejarah: peristiwa-peristiwa dan narasi harus didasarkan pada bukti dan fakta, bukan spekulasi atau imajinasi.
Dalam hal definisi ini menurut, sejumlah ahli sejarah dan filsuf telah memberikan sudut pandang mereka. Menurut historiografer Prancis, Marc Bloch, sejarah adalah ‘ilmu dari manusia di dalam waktu’. Di sisi lain, seorang pakar sejarah Britania Raya, Edward Hallett Carr, berpendapat bahwa sejarah adalah dialog terus-menerus antara masa kini dan masa lalu.
Secara umum, definisi ini tampaknya paling sering dikaitkan dengan tafsiran sejarah menurut Herodotus, seorang sejarawan kuno Yunani. Herodotus dianggap sebagai ‘Ayah Sejarah’ karena penggunaan metode penyelidikan kritis dan sistematik dalam merangkai catatan peristiwa masa lalu.
Mengingat penjelasan ini, kita mungkin berpikir bahwa sejarah hanya tentang catatan peristiwa dan tanggal. Namun, sejarah mencakup lebih dari itu. Ia mencakup penafsiran, analisis, dan refleksi kritis terhadap konteks dan dampak peristiwa-peristiwa tersebut. Sejarah membantu kita memahami keberlanjutan, perubahan, dan proses dalam masyarakat manusia. Dengan begitu, kita bisa belajar dari masa lalu untuk membentuk masa depan yang lebih baik.
Jadi, jawabannya apa? Sejarah adalah ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan kenyataan. Definisi ini, meski disebutkan oleh banyak sejarawan, tampaknya paling erat disandarkan pada Herodotus, ‘Ayah Sejarah’. Namun, penting untuk diingat bahwa sejarah juga melibatkan proses penafsiran dan analisis kritis, tidak hanya sekadar fakta dan peristiwa. Sejarah adalah tentang memahami manusia, masyarakat kita, dan dunia yang kita tinggali.
