Pada era teknologi serba digital saat ini, data dan informasi menjadi aset yang sangat berharga. Kita seringkali perlu memindahkan data dari satu tempat ke lainnya, baik itu antar folder di komputer kita, antar perangkat, atau bahkan antar layanan penyimpanan cloud. Salah satu metode yang paling umum dan mudah digunakan untuk transfer data adalah dengan menggunakan metode drag and drop. Namun, ternyata ada juga cara lain yang bisa digunakan untuk memindahkan data, yaitu dengan menjalankan perintah atau command.
Kita mungkin tidak asing dengan metode drag and drop. Metode ini sangat intuitif di mana kita hanya perlu mengeklik file atau folder yang ingin dipindahkan, menahannya, dan kemudian menyeretnya ke lokasi tujuan.
Meskipun metode ini sangat mudah dan cepat untuk digunakan, dalam beberapa kasus, kita mungkin memerlukan alternatif lain yang lebih efisien atau yang dapat menawarkan lebih banyak kontrol, terutama saat berurusan dengan file atau folder dalam jumlah besar. Salah satu alternatifnya adalah dengan menjalankan perintah atau command line.
Perintah atau command line mungkin terdengar menakutkan, khususnya bagi mereka yang tidak familiar dengan terminal atau command prompt. Namakarena itu, perlu dipelajari dan dipahami cara kerjanya. Dengan perintah atau command line, kita bisa melakukan berbagai operasi berulang, copy, pindahkan atau hapus file atau folder dalam jumlah besar dengan mudah dan cepat.
Pada sistem operasi berbasis Unix seperti Linux atau MacOS, untuk memindahkan file atau folder, kita dapat menggunakan perintah “mv”, sedangkan di Windows kita bisa menggunakan perintah “move”. Misalnya, jika kita ingin memindahkan file A.txt dari folder B ke folder C, kita bisa menjalankan perintah “mv B/A.txt C/” di Linux atau “move BA.txt C” di Windows.
Kemampuan untuk memindahkan data dengan perintah atau command line bukan hanya terbatas pada komputer lokal kita. Banyak layanan penyimpanan cloud