Sebuah konsep yang universal dalam dunia pemrograman adalah penggunaan struktur kontrol loop atau perulangan. Salah satu jenis perulangan yang paling umum digunakan adalah for
loop. Meski hampir semua bahasa pemrograman menyediakan metode perulangan ini, implementasinya bisa berbeda-beda tergantung pada bahasa yang digunakan.
Struktur Umum Perulangan For
Dalam banyak bahasa pemrograman, termasuk C++, Java, dan JavaScript, perulangan for
umumnya memiliki tiga bagian utama:
- Inisialisasi: Bagian ini biasanya digunakan untuk mendefinisikan dan menginisialisasi variabel counter.
- Kondisi: Bagian ini memberi tahu loop sampai kapan harus berjalan.
- Increment/Decrement: Bagian ini biasanya digunakan untuk memperbarui nilai dari variabel counter.
Berikut adalah contoh skema umum:
for (inisialisasi; kondisi; increment/decrement) { // kode yang akan diulang}
Namun, bagaimana jika kita melihat bahasa lain?
Python
Python memasukkan beberapa perubahan ke dalam skema tradisional. Alih-alih menggunakan sintaks for(inisialisasi; kondisi; increment/decrement)
, Python menggunakan for
loop untuk mengiterasi melalui urutan (seperti daftar, tuple, set, kamus, atau string).
for item in sequence: # kode yang akan diulang
Swift
Di bahasa pemrograman iOS Swift, perulangan for
sama seperti Python. Bahasa Swift sebenarnya mendukung bentuk for-in
dan for-condition-increment
, tetapi bentuk terakhir dihapus di Swift 3.0.
for index in 1...5 { // kode yang akan diulang}
Go
Go, bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh Google, memiliki skema for
loop yang lebih mirip dengan C++ dan Java, tetapi tidak mengharuskan untuk semua bagian hadir. Anda dapat meninggalkan inisialisasi dan increment, dan for
loop akan berfungsi seperti while
.
for condition { // kode yang akan diulang}
Di atas adalah beberapa contoh bagaimana for
loop dapat berbeda antar bahasa pemrograman. Namun, tujuan mereka tetap sama: Mengulang blok kode tertentu sesuai dengan kondisi yang diberikan.