Sentralisasi adalah konsep dalam manajemen dan organisasi dimana keputusan dan kebijakan diambil oleh individu atau kelompok kecil di puncak hirarki organisasi. Pernyataan di atas mengisyaratkan bahwa sentralisasi berkaitan hanya dengan otoritas formal dalam organisasi, dan menunjukkan tingkatan organisasi di mana pengambilan keputusan dan kebijakan dipusatkan. Kemudian, bagaimana pendapat Anda tentang hal ini?
Berikut ini adalah beberapa opini tentang pernyataan tersebut yang dapat membuka wawasan tentang sentralisasi dan relevansinya dengan otoritas formal dalam organisasi.
Sentralisasi dan Otoritas Formal
Dalam banyak kasus, sentralisasi memang sering dikaitkan dengan otoritas formal dalam organisasi. Ini karena, dalam struktur yang terpusat, individu atau kelompok kecil di puncak organisasi biasanya memiliki otoritas penuh untuk membuat keputusan dan memberlakukan aturan. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi dan memastikan bahwa keputusan dan kebijakan selaras dengan tujuan dan strategi organisasi secara keseluruhan. Namun, terdapat juga kritik yang mendorong perdebatan.
Sentralisasi dan Otoritas Informal
Sebenarnya, sentralisasi tidak hanya berkaitan dengan otoritas formal, tetapi juga dengan otoritas informal. Otoritas informal adalah kekuasaan yang berasal dari hubungan sosial dan faktor lain di luar struktur formal organisasi. Meskipun individu atau kelompok di puncak hirarki organisasi memiliki otoritas formal, mereka mungkin tidak selalu memiliki otoritas informal.
Kekuatan sentralisasi bisa lebih maksimal bila otoritas formal dan informal berjalan beriringan. Misalnya, pemimpin yang memiliki otoritas formal namun tidak dihormati atau didukung oleh anggota organisasi lainnya bisa menemui banyak hambatan dalam mengimplementasikan kebijakan.
Kesimpulan
Dengan kata lain, sentralisasi sejatinya tidak hanya dihubungkan dengan otoritas formal saja, melainkan juga melibatkan otoritas informal. Otoritas formal dan informal perlu dijaga keseimbangannya dalam organisasi agar proses pengambilan keputusan berjalan efektif dan efisien. Agar hal ini terwujud, diperlukan pemahaman mendalam mengenai struktur organisasi, baik formal maupun informal, dan bagaimana kedua jenis struktur tersebut bisa saling berinteraksi dan mendukung satu sama lain dalam kerangka kerja yang terpusat serta terintegrasi.