Pertanyaan ini mempertanyakan istilah atau konsep yang merangkum pernyataan tersebut. Dalam konteks agama Islam, pernyataan ini sebenarnya mencakup pengertian dari “Ihsan”. Sekarang, mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami konsepsi ini lebih baik.
Ihsan adalah suatu kata dalam bahasa Arab yang berarti kebaikan, kebenaran, atau keberlangsungan. Namun, dalam agama Islam, istilah ini memiliki makna lebih dalam. Ihsan merujuk pada konsep yang memadukan keimanan dan amal shaleh, dan melampaui keduanya untuk mencapai tingkat spiritual yang lebih tinggi.
Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai konsep Ihsan oleh Jibril dalam sebuah hadis yang sangat terkenal, Hadis Jibril. Nabi Muhammad SAW menjawab, “Ihsan adalah seolah-olah kamu melihat Allah, dan jika kamu tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.” Dengan kata lain, konsep Ihsan adalah melaksanakan perbuatan baik seolah-olah kita berada di hadapan Allah SWT. meskipun kita tidak dapat melihat-Nya.
Dengan berperilaku seperti ini, seorang muslim, atau ‘mukmin’, akan melaksanakan ibadahnya dengan ikhlas dan sebaik mungkin, karena mereka merasakan bahwa mereka sedang diawasi oleh Allah SWT. Dan inilah hakekat seorang mukmin dalam konsep Ihsan, beribadah dengan penuh keikhlasan dan kesadaran bahwa Allah SWT. melihat setiap gerak-gerik dan tindakan mereka.
Dengan demikian, jawaban untuk pertanyaan Anda adalah “Ihsan”. Pernyataan dalam pertanyaan tersebut merupakan definisi dari Ihsan dalam agama Islam. Kesadaran dan pengetahuan bahwa Allah SWT. melihat kita di setiap saat membawa dampak yang mendalam kepada bagaimana seorang mukmin berusaha mempraktekkan agamanya dengan penuh keikhlasan dan berusaha menjadi sebaik mungkin.
