Sebuah ungkapan yang sering kita dengar dalam konteks agama adalah “seorang mukmin, adalah seorang yang beriman yang melaksanakan ibadah dengan sangat ikhlas, seakan-akan Allah SWT. Melihatnya, meskipun ia tidak melihat Allah SWT.”. Saat kita mendengarnya, mungkin kita merenung dan bertanya-tanya, definisi dari pernyataan tersebut sebenarnya adalah apa?
Iman dan Mukmin
Kata “mukmin” berasal dari kata “iman” dalam Bahasa Arab, yang berarti keyakinan atau kepercayaan. Seorang mukmin, dalam konteks umum, adalah seseorang yang memiliki iman atau keyakinan dalam sesuatu. Namun, dalam konteks Islam, mukmin merujuk kepada individu yang tidak hanya mempercayai ajaran agama tetapi juga berusaha menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Melaksanakan Ibadah dengan Ikhlas
Bagian pertama dari pernyataan ini menegaskan bahwa seorang mukmin adalah individu yang beriman yang melaksanakan ibadahnya dengan sangat ikhlas. Ini berarti bahwa pengamalan ibadah yang mereka lakukan bukan sekadar rutinitas atau tuntutan sosial, melainkan sebagai ekspresi dari kepercayaan dan kasih mereka kepada Tuhan. Ikhlas dalam konteks ini merujuk kepada tindakan yang dilakukan tanpa pamrih atau harapan hadiah di dunia ini, tetapi semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
Seakan-akan Allah SWT. Melihatnya
Bagian kedua dari pernyataan ini melukiskan konsep “mengamalkan ibadah seakan-akan Allah SWT. melihatnya”. Ini merujuk pada konsep “ihsan” dalam Islam, yang berarti melakukan ibadah dengan kesadaran bahwa Allah selalu mengawasi. Meskipun seorang mukmin tidak bisa melihat Allah, mereka melakukan ibadah dengan keyakinan dan kesadaran bahwa Allah melihat mereka.
Definisi dari pernyataan tersebut adalah konsep ihsan. Konsep ihsan adalah tingkatan tertinggi dalam agama Islam, di mana seorang mukmin melaksanakan ibadah dengan penuh kesadaran dan keikhlasan, seakan-akan mereka melihat Allah, atau minimal dengan kesadaran bahwa Allah melihat mereka. Ini adalah level tertinggi dari keimanan, di mana keyakinan tidak hanya diucapkan dengan kata-kata dan dilakukan dengan tindakan, tetapi juga diekspresikan melalui kualitas dan intensitas ibadah.
Jadi, jawabannya apa? Pernyataan bahwa “seorang mukmin, adalah seorang yang beriman yang melaksanakan ibadah dengan sangat ikhlas, seakan-akan Allah SWT. melihatnya, meskipun ia tidak melihat Allah SWT.” merupakan definisi dari konsep ihsan dalam Islam.