Saat pandemi Covid-19 melanda dunia, masker menjadi kebutuhan yang sangat penting. Sementara itu, stok masker medis menjadi semakin langka atau harga meroket. Beruntung, kita dapat mencari alternatif lain, yaitu masker kain. Seorang pengusaha batik yang menjadi relawan merespon kebutuhan ini dengan membuat masker dari sisa kain batik.
Ada tiga jenis kain batik yang menjadi bahan baku untuk pembuatan masker ini, yaitu batik motif A (5 m x 1,5 m), motif B (10 m x 1,5 m), dan motif C (16 m x 1,25 m). Kemudian, masker yang dibuat memiliki ukuran 17 cm x 10 cm. Pertanyaannya adalah, berapa banyak masker yang dapat dibuat?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu memahami konsep luas dan cara menghitungnya. Luas ditemukan dengan mengalikan panjang dan lebar suatu objek.
Pertama-tama, kita harus mengubah ukuran meter ke sentimeter, karena ukuran masker diberikan dalam sentimeter. Jadi, 1 meter setara dengan 100 sentimeter.
- Batik motif A memiliki ukuran 500 cm x 150 cm = 75.000 cm^2
- Batik motif B memiliki ukuran 1000 cm x 150 cm = 150.000 cm^2
- Batik motif C memiliki ukuran 1600 cm x 125 cm = 200.000 cm^2
Maka, kedua gulungan batik memiliki total luas 75.000 cm^2 + 150.000 cm^2 + 200.000 cm^2 = 425.000 cm^2
Selanjutnya, kita harus menghitung luas satu masker, yaitu 17 cm x 10 cm = 170 cm^2.
Akhirnya, kita membagi total luas ketiga gulungan batik dengan luas satu masker untuk mengetahui jumlah masker yang dapat dibuat.
425.000 cm^2 ÷ 170 cm^2 = 2.500 masker
Jadi, pengusaha batik dapat membuat sekitar 2.500 masker dari sisa tiga gulungan kain batik tersebut. Dengan begitu, ia tidak hanya dapat memanfaatkan bahan sisa, tetapi juga memberikan kontribusi besar dalam membantu masyarakat selama masa pandemi.
Jadi, jawabannya apa? Seorang pengusaha batik dapat membuat sekitar 2.500 masker dari tiga gulungan kain batik sisa yang dimiliki.