Sekolah

Seseorang yang Berteriak di Lereng Gunung Kemudian Mendengar Pantulan Suaranya Secara Berulang-Ulang Merupakan Contoh Peristiwa

×

Seseorang yang Berteriak di Lereng Gunung Kemudian Mendengar Pantulan Suaranya Secara Berulang-Ulang Merupakan Contoh Peristiwa

Sebarkan artikel ini

Sebagai manusia, kita dianugerahi indera pendengaran yang memungkinkan kita menafsirkan dan merespons suara di sekitar kita. Sementara suara bisa datang langsung dari sumbernya, suara juga bisa memantul dan menciptakan pantulan atau gema. Namun, apakah Anda pernah mengalami seseorang yang berteriak di lereng gunung kemudian mendengar pantulan suaranya secara berulang-ulang? Fenomena ini bukan hanya menarik secara emosional, tetapi juga sarat dengan penjelasan ilmiah.

Pengertian Gema

Fenomena gema adalah suara yang dipantulkan oleh suatu permukaan dan kemudian diterima kembali oleh si pengirim suara. Gema adalah fenomena fisika yang terjadi karena pemantulan gelombang suara, sama seperti kita melihat bayangan kita dalam cermin karena pemantulan cahaya. Bahasa Inggris untuk ‘gema’ adalah ‘echo’, yang berasal dari nama seorang nimfa dalam mitologi Yunani yang jatuh cinta kepada Narcissus dan dikutuk oleh Hera untuk hanya bisa mengulangi apa yang orang lain katakan.

Proses Terbentuknya Gema

Pada dasarnya, suara adalah gelombang yang perlu medium untuk bergerak. Saat seseorang berteriak di lereng gunung, gelombang suara bertemu dengan permukaan gunung dan memantul kembali. Ini adalah pemantulan suara yang kita sebut sebagai gema.

Gema biasanya terjadi di daerah terbuka dengan permukaan datar yang memantulkan gelombang suara, seperti gunung, bangunan tinggi, atau dinding beton. Namun, agar gema bisa didengar oleh telinga manusia, harus ada jarak minimal sekitar 17 meter antara pengirim dan permukaan pemantulan. Ini karena telinga manusia membutuhkan waktu setidaknya 0.1 detik untuk membedakan antara suara asli dan suara yang dipantul.

Penutup: Fenomena Gema sebagai Cerminan Metaforis

Fenomena seseorang yang berteriak di lereng gunung dan mendengar pantulan suaranya secara berulang-ulang, bukan hanya sebuah ilustrasi fisika tentang bagaimana suara bekerja. Secara metaforis, ini bisa dilihat sebagai cerminan tentang bagaimana tindakan kita dapat memantul kembali kepada kita – baik itu kata-kata yang kita ucapkan, perbuatan kita, atau energi yang kita pancarkan ke dunia.

Jadi, jawabannya apa? Seseorang yang berteriak di lereng gunung kemudian mendengar pantulan suaranya secara berulang-ulang adalah contoh peristiwa fisika yang dinamakan gema. Ini juga merupakan pengingat yang indah tentang sejauh mana suara kita bisa berkumandang – dan bagaimana kata-kata dan tindakan kita bisa memantul kembali kepada kita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *