Dalam masyarakat yang dinamis, mobilitas sosial sering menjadi aspirasi individu. Mobilitas sosial adalah perpindahan individu atau keluarga dari suatu posisi sosial ke posisi sosial yang lain, baik naik (meningkat) maupun turun (menurun). Dengan kata lain, mobilitas sosial adalah suatu fenomena perubahan status sosial individu atau keluarga dalam suatu sistem kelas atau strata sosial.
Terkait dengan itu, banyak orang telah melakukan upaya dan berbagai cara untuk naik kelompok sosial, salah satunya adalah dengan mengubah tingkah laku dan penampilan. Dalam konteks ini, kita akan membahas tentang seseorang yang mengubah tingkah lakunya dan berpenampilannya meyakinkan agar dianggap sebagai orang dari golongan lapisan kelas atas.
Sebuah perubahan signifikan dalam tindakan dan gaya berpakaian dapat, dalam beberapa kasus, mempengaruhi persepsi orang terhadap status seseorang. Kerap kali, pakaiannya rapi dan terkesan mewah, dan dia mengadopsi gaya hidup yang tampaknya hanya bisa dijangkau oleh mereka yang berada di lapisan atas masyarakat. Namun, hal ini tentu butuh usaha dan kesabaran, karena mobilitas sosial tidak dapat dicapai dalam waktu sekejap.
Untuk bisa masuk dan diterima dalam lingkaran sosial kelas atas, seseorang harus mampu mengejutkan mereka dengan penampilan dan perilaku yang memadai. Ada berbagai cara untuk melakukannya, seperti dengan mendapatkan pendidikan yang baik, memilih pekerjaan atau profesi dengan gaji tinggi, melibatkan diri dalam kegiatan sosial atau organisasi tertentu, atau dengan belajar dan mengadaptasi gaya hidup, penampilan, dan tata cara berbicara kelas atas.
Penting juga untuk diingat bahwa meskipun penampilan dan perilaku mewah dapat membantu pembuka jalan menuju mobilitas sosial, substansi dan karakter sejati seseorang adalah yang paling penting. Mencoba untuk ‘memfitnah’ atau ‘meniru’ individu kelas atas tanpa memiliki nilai dan etika yang sejalan, pada akhirnya, hanya akan menyebabkan penolakan dan kegagalan.
Perlu juga dianggap bahwa naiknya seseorang dalam stratifikasi sosial tidak berarti harus meninggalkan identitas asli dan nilai-nilai yang melekat padanya. Menjadi bagian dari golongan kelas atas bukan berarti harus mengorbankan siapa kita sebenarnya. Ini berarti mengambil peluang yang ada, belajar dan tumbuh, dan menjadi yang terbaik dari diri kita sendiri.
Jadi, jawabannya apa? Seiring dengan kemajuan waktu, fenomena ini menjadi semakin umum dan diterima. Seseorang bisa mengubah tingkah lakunya dan berpenampilannya meyakinkan agar dianggap sebagai orang dari golongan lapisan kelas atas, dan ini bisa menjadi salah satu cara mobilitas sosial. Yang terpenting dari semuanya, tetaplah menjadi diri sendiri dan jangan lupa akan asal-usul Anda.