Dalam masyarakat, terdapat aturan-aturan tertulis dan tak tertulis yang disebut sebagai norma. Dalam konteks ini, kita akan fokus pada norma kesopanan. Adapun seseorang yang sering melanggar kesepakatan yang diatur dalam norma kesopanan biasanya diberi predikat orang yang “tidak sopan” atau “kurang ajar”.
Norma Kesopanan dan Pelanggarannya
Norma kesopanan mencakup seperangkat peraturan yang memberikan panduan tentang apa yang dianggap sebagai perilaku yang sopan atau tidak sopan dalam suatu masyarakat. Norma tersebut bisa berbeda tergantung pada budaya, sosial, dan lingkungan tempat individu tersebut berada.
Pelanggaran norma kesopanan berarti melanggar atau mengabaikan kode-kode perilaku yang telah diterima sebagai cara berperilaku yang baik atau tepat dalam masyarakat. Meskipun tindakan itu mungkin tidak melanggar hukum, mereka yang melanggar norma tersebut biasanya mendapat reaksi negatif dari lingkungan sekitarnya.
Konsekuensi Pelanggaran Norma Kesopanan
Melanggar norma kesopanan bukan hanya menimbulkan reaksi negatif dari orang lain, tetapi juga menimbulkan beberapa konsekuensi sosial. Beberapa adab ini termasuk penolakan sosial, pertengkaran, dan dalam kasus yang ekstrem, bahkan pembatasan sosial.
Penyebutan untuk Pelanggar Norma Kesopanan
Secara umum, ketika seseorang dikenal melanggar norma kesopanan, merekalah yang sering diberi predikat sebagai ‘tidak sopan’ atau ‘kurang ajar’. Predikat ini mengacu pada seseorang yang menunjukkan sedikit atau tidak ada rasa hormat terhadap orang lain melalui perilaku atau tindakannya.
Selain ‘tidak sopan’ dan ‘kurang ajar’, ada banyak istilah lain yang dapat digunakan untuk menggambarkan pelanggar norma kesopanan, tergantung pada budaya dan konteks masyarakat tempat dia berada. Misalnya, dalam bahasa Inggris dapat digunakan istilah ‘rude’, ‘disrespectful’ atau ‘uncivil’.
Kesimpulan
Sebagai bagian dari masyarakat, sangat penting untuk mematuhi norma kesopanan untuk menjaga harmonisasi dan saling hormat menghormati. Menyadari dan mematuhi norma ini berkontribusi dalam menghargai hak dan perasaan orang lain. Sebaliknya, melanggar kesepakatan ini membawa label sebagai pribadi yang ‘tidak sopan’ atau ‘kurang ajar’, yang akan membawa konsekuensi negatif baik secara sosial maupun pribadi.