Penggalan cerpen di atas menggambarkan perubahan seseorang yang sebelumnya dikenal baik, namun seiring waktu berubah menjadi egois. Penggalan ini menggunakan majas atau gaya bahasa untuk menyampaikan pesan secara efektif dan menarik minat pembaca. Dalam artikel ini, kita akan membahasa gaya bahasa yang digunakan dalam penggalan cerpen tersebut.
Majas atau gaya bahasa adalah cara penyampaian pesan dalam bentuk yang lebih indah, efektif, atau kreatif, sehingga memberikan dampak emosional pada pembaca atau pendengar. Terdapat berbagai jenis majas, seperti majas simile, metafora, personifikasi, hiperbola, dan lain-lain. Mari kita cermati penggalan cerpen tersebut untuk mengidentifikasi gaya bahasa yang digunakan.
Setelah lama bersama dengan dia, aku sadar kalau dia tergolong anak yang egois. Dia telah berubah. Dia benar-benar berubah. Dulu dia baik, tetapi sekarang mulai terlihat sifat buruknya.
Pada penggalan di atas, majas yang digunakan adalah repotisi. Repetisi merupakan pengulangan kata-kata, frasa, atau kalimat untuk memberikan penekanan pada pesan yang disampaikan. Dalam penggalan ini, kata “berubah” diulang dua kali untuk memberikan penekanan pada perubahan sifat seseorang.
Selain itu, terdapat juga kontras dalam penggalan tersebut. Dikontras adalah cara menyampaikan perbedaan antara dua hal atau situasi dengan jelas. Dalam penggalan ini, kontras digunakan untuk membandingkan sifat seseorang sebelum dan sesudah berubah. Misalnya, “Dulu dia baik, tetapi sekarang mulai terlihat sifat buruknya.”
Kesimpulannya, penggalan cerpen di atas menggunakan majas repotisi dan kontras untuk menekankan perubahan sifat seseorang dari baik menjadi egois. Penggunaan majas atau gaya bahasa ini membantu cerpen menjadi lebih efektif dalam menyampaikan pesan dan memberi dampak emosional pada pembaca.