Sekolah

Setelah Manusia Meninggal Dunia, Mereka Berada di Alam Pembatas Antara Dunia dan Akhirat yang Disebut . . .

×

Setelah Manusia Meninggal Dunia, Mereka Berada di Alam Pembatas Antara Dunia dan Akhirat yang Disebut . . .

Sebarkan artikel ini

Sebuah peristiwa yang pasti akan dialami oleh setiap makhluk hidup adalah kematian. Setelah manusia meninggal dunia, apa yang terjadi selanjutnya? Menurut berbagai ajaran dan keyakinan, terutama dalam agama-agama monoteistik seperti Islam, Kristen, dan Yahudi, terdapat sebuah konsep tentang alam pembatas antara hidup dan akhirat. Alam ini seringkali dianggap sebagai tempat penantian dan penilaian, sebelum jiwa akhirnya mencapai destinasi akhirnya.

Alam ini memiliki banyak penamaan dan persepsi, bergantung pada keyakinan dan agama masing-masing. Dalam Islam, misalnya, alam ini disebut dengan istilah “Barzakh”. Sedangkan dalam keyakinan Kristen, tempat ini biasa dianggap sebagai “Purgatory” atau “Alam Penantian”. Konsep ini juga dapat ditemukan dalam tradisi Yahudi, yang menyebutnya sebagai “Sheol”.

Barzakh dalam Islam

Dalam tradisi Islam, Barzakh adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan alam pembatas antara dunia dan akhirat. Barzakh berasal dari kata bahasa Arab yang berarti “penghalang” atau “batas”. Hal ini mengacu pada kepercayaan bahwa setelah kematian, jiwa manusia akan berada dalam keadaan ‘tertahan’ sebelum hari kiamat tiba, dan kemudian mendapatkan balasan atas perbuatannya di dunia.

Proses hidup setelah mati dan kehidupan di alam Barzakh, menurut ajaran Islam, termasuk dalam ranah gaib yang tidak dapat dicapai oleh akal manusia. Namun, beberapa konsep tentang kehidupan di alam Barzakh telah disampaikan melalui wahyu-wahyu yang ada dalam Al-Qur’an dan Hadits.

Purgatory dalam Kristen

Dalam Gereja Katolik, Purgatory adalah konsep alam tempat jiwa-jiwa yang telah meninggal dunia menjalani penyucian sebelum masuk ke surgawi. Purgatory bukanlah surga atau neraka, melainkan tempat sementara di mana jiwa-jiwa dibersihkan dari dosa-dosa mereka sebelum mereka disatukan kembali dengan Tuhan.

Konsep Purgatory didasarkan pada doktrin bahwa beberapa dosa harus dibayar di dunia ini atau di kehidupan berikutnya sebelum seseorang dapat masuk surga. Pelajaran ini diambil dari beberapa teks dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

Sheol dalam Yahudi

Dalam tradisi Yahudi, Sheol dianggap sebagai tempat penampungan jiwa-jiwa setelah kematian, mirip dengan konsep Hades dalam mitologi Yunani. Sheol sering diterjemahkan sebagai “dunia bawah” atau “alam kubur”. Konsep Sheol menjadi lebih rumit dalam berbagai tradisi dan tulisan Yahudi, beberapa menggambarkannya sebagai tempat penantian, sementara yang lain melihatnya sebagai tahap pertama akhirat.

Jadi, jawabannya apa? Setelah manusia meninggal dunia, mereka berada di alam pembatas antara dunia dan akhirat yang disebut dengan banyak nama, tergantung pada tradisi dan agama, seperti Barzakh dalam Islam, Purgatory dalam Kristen, dan Sheol dalam Yahudi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *