Sekolah

Shalat Sambil Berbaring Hendaknya Ia Miring Ke Sebelah

×

Shalat Sambil Berbaring Hendaknya Ia Miring Ke Sebelah

Sebarkan artikel ini

Shalat adalah tiang agama, sebuah kewajiban yang penting bagi setiap individu yang mengikrarkan dirinya sebagai seorang Muslim. Namun, kadangkala, ada berbagai keadaan dimana seseorang tidak dapat melakukan shalat dalam posisi berdiri seperti yang umum dilakukan, salah satunya berbaring.

Shalat sambil berbaring bukannya tanpa dasar, bahkan ada dalil yang mengatur mengenai hal tersebut. Dalam sebuah hadist riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah melakukan shalat sunnah dalam keadaan berbaring.

Namun, bagaimana pelaksanaan shalat sambil berbaring? Apakah posisi berbaring tersebut bebas atau ada tata caranya?

Nabi Muhammad SAW memberikan petunjuk yang jelas tentang tata cara shalat bagi orang yang sakit atau tidak mampu berdiri, “Berdoalah kamu dalam keadaan berdiri dan jika kamu tidak mampu, maka berdoalah dalam keadaan duduk, dan jika kamu tidak mampu (lagi) maka berdoalah dalam keadaan berbaring” (HR. Bukhari).

Dalam konteks shalat dalam keadaan berbaring, ulama menjelaskan bahwa hendaknya posisi tubuh miring ke sebelah. Ini berarti mereka tidak shalat dengan posisi terlentang secara penuh, melainkan dengan posisi berbaring miring. Posisi ini akan memudahkan dalam melakukan rukuk dan sujud, yang dalam hal ini dilambangkan dengan gerakan mengangkat kepala.

Dalam berbagai referensi hadis dan fikih, secara umum disampaikan bahwa posisi berbaring ini lebih kepada berbaring miring ke kanan. Namun, jika memungkinkan juga bisa ke arah lain yang nyaman bagi pelaksananya, dengan tetap memperhatikan posisi dan arah kiblat.

Intinya, pelaksanaan shalat sambil berbaring adalah sebagai bentuk keringanan yang diberikan Islam untuk umatnya yang sedang mengalamai kesulitan dalam melaksanakan shalat dalam posisi normal. Kesulitan ini bisa berupa sakit, luka, atau kondisi fisik lainnya yang membatasi gerak. Dengan adanya keringanan ini, tidak ada alasan untuk meninggalkan shalat hanya karena halangan fisik.

Shalat adalah bentuk ibadah yang harus dilakukan dengan khusyu’ dan penghambaan yang penuh kepada Allah SWT. Oleh karena itu, ia sebisa mungkin harus dilakukan dengan sebaik-baiknya dalam posisi apapun.

Jadi, jawabannya apa? Shalat sambil berbaring hendaknya ia miring ke sebelah. Ini dilakukan untuk memudahkan pelaksanaan rukuk dan sujud serta mempertahankan arah kiblat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *