Pernyataan tersebut diutarakan oleh Bung Karno, atau Soekarno – sang Proklamator Kemerdekaan Indonesia dan presiden pertama Republik Indonesia.
Sebagai tokoh penting dalam sejarah politik Indonesia, Soekarno dikenal sebagai proklamator Pancasila. Namun, dalam sebuah pernyataan, ia mengklaim bahwa ia bukanlah pencipta Pancasila, melainkan bangsa Indonesia sendiri. Mengapa demikian?
Filosofi di Balik Pancasila
Soekarno menjelaskan bahwa Pancasila dicapai melalui proses penggalian, bukan penciptaan. Konsep Pancasila, menurutnya, telah ada di Indonesia selama lebih dari 350 tahun, terbenam dalam budaya dan filsafat bangsa. Pancasila adalah suatu pencerminan dari ideologi, nilai-nilai dan kepercayaan yang dipegang oleh bangsa Indonesia selama berabad-abad.
Unsur-Unsur Pancasila
Unsur-unsur Pancasila – Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia – bukanlah ide baru yang diciptakan. Sebaliknya, prinsip-prinsip ini telah mengakar dalam masyarakat Indonesia, mencerminkan cara hidup, ajaran, dan tata cara yang dipraktikkan selama bertahun-tahun.
Soekarno dan Pancasila
Sebagai seorang tokoh penting dalam sejarah Indonesia, Soekarno berusaha mencari identitas filsafat bagi bangsa baru yang berdaulat. Dalam pencariannya, ia menemukan Pancasila, yang kemudian menjadi dasar dari konstitusi negara Indonesia. Meski demikian, dalam kenyataannya, Soekarno hanya membawa ke permukaan apa yang telah ada dalam hati dan pikiran bangsa Indonesia selama berabad-abad.
Dalam konteks ini, Soekarno memandang dirinya sebagai penemu atau penggali Pancasila, bukan penciptanya. Adalah benar bahwa dia memainkan peran penting dalam memformulasikan dan mempromosikan Pancasila sebagai dasar negara, tetapi ideologi itu sendiri berasal dari bangsa Indonesia.
Seringkali, dalam memahami dan menginterpretasikan konsep-konsep besar seperti Pancasila, penting untuk melihat konteks tempat konsep tersebut muncul. Dalam hal ini, Pancasila adalah hasil dari sejarah panjang dan budaya bangsa Indonesia itu sendiri, bukan produk dari satu individu atau kelompok.