Menjawab pertanyaan tersebut, istilah yang paling tepat adalah Dominan. Sifat dominan merujuk pada sifat atau ciri yang muncul pada keturunan, bahkan jika hanya salah satu induk yang memiliki sifat tersebut. Dalam bidang genetika, sifat dominan ditunjukkan oleh gen dominan.
Konsep Dominan dalam Genetika
Teori dominasi ini diperkenalkan oleh Gregor Johann Mendel, seorang ahli biologi asal Austria, yang dikenal sebagai Bapak Genetika. Mendel melakukan sejumlah percobaan dengan tanaman pea dan menemukan bahwa beberapa sifat tampak mendominasi atas sifat lainnya. Misalnya, jika tanaman pea dengan bunga ungu (sifat dominan) disilangkan dengan tanaman pea dengan bunga putih (sifat resesif), semua keturunannya akan memiliki bunga ungu. Dalam kasus ini, ungu adalah sifat atau ciri dari salah satu induk yang selalu muncul pada keturunannya.
Dominan vs Resesif
Sifat yang tidak tampak ketika gen dominan hadir dikenal sebagai sifat resesif. Sifat resesif hanya akan muncul jika kedua gen merupakan resesif. Menggunakan contoh sebelumnya, hanya ketika keduanya bunga putih, keturunan akan memiliki bunga putih.
Seorang individu dapat membawa gen resesif untuk sifat tertentu tanpa menampilkannya. Misalnya, jika individu tersebut memiliki satu gen untuk bunga putih dan satu gen untuk bunga ungu, mereka akan menunjukkan sifat dominan (ungu) namun masih dapat meneruskan gen resesif (putih) ke keturunannya.
Secara keseluruhan, bila berbicara tentang sifat atau ciri yang selalu muncul pada keturunannya merupakan sifat atau ciri salah satu induknya, kita berbicara tentang sifat dominan. Komprehensi tentang konsep ini membantu kita memahami bagaimana pewarisan sifat bekerja, baik dalam dunia pertanian, hewan, maupun manusia. Kami berharap penjelasan ini membantu memahami istilah dan konsep dominasi ini.