Pancasila merupakan dasar Negara Republik Indonesia yang memiliki arti filosofis sangat mendalam. Pancasila terdiri dari lima sila yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Salah satu sila dalam Pancasila adalah “Ketuhanan Yang Maha Esa,” yang menjadi dasar dan panduan bagi setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila pertama Pancasila merupakan prinsip dasar yang paling fundamental dan menjadi titik awal dari sila-sila lain pada Pancasila. Prinsip ini menjadi rujukan untuk menentukan sikap dan tindakan setiap individu dan pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahan dan kehidupan bersama. Sila ini berbicara tentang pentingnya mengakui adanya Tuhan sebagai Causa Prima atau sebab pertama dari segala sesuatu.
Dalam konteks kenegaraan, sifat-sifat dan keadaan-keadaan di dalam negara harus mencerminkan dan sesuai dengan hakikat Tuhan sebagai Causa Prima. Hal ini berarti bahwa setiap kebijakan, peraturan, dan tindakan pemerintah harus mencerminkan keadilan, kesejahteraan, humanisme, dan nilai-nilai luhur lainnya yang merupakan cerminan dari sifat Tuhan yang Maha Adil, Maha Penyayang, dan Maha Pengasih.
Sebagai contoh, dalam sistem pemerintahan, kebijakan pemerintah harus mencerminkan nilai-nilai keadilan dan kesetaraan bagi semua warga negara, tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, maupun antargolongan. Dalam ekonomi, kebijakan pemerintah harus menunjukkan komitmen untuk kesejahteraan semua rakyat, termasuk masyarakat ekonomi lemah.
Semangat Pancasila, khususnya sila Ketuhanan Yang Maha Esa, harus menjadi dasar dalam setiap kebijakan pemerintah agar negara ini selaras dengan Causa Prima, Tuhan yang Maha Esa. Dengan begitu, jati diri bangsa sebagai bangsa yang berketuhanan satu dan adil dapat terus dipertahankan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak hanya pemerintah, namun setiap warga negara juga harus menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dengan sifat-sifat dan keadaan-keadaan masyarakat yang juga mencerminkan nilai-nilai Pancasila, maka dapat dibentuk masyarakat yang adil, sejahtera, dan damai sesuai dengan prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa.
Jadi, jawabannya apa? Negara dan masyarakat Indonesia harus membina dan menjaga sifat-sifat dan keadaan-keadaan yang sejalan dengan prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana tercermin dalam sila Pancasila. Dengan demikian, kita dapat membentuk masyarakat dan negara yang adil, sejahtera, dan damai sesuai dengan hakikat Tuhan sebagai Causa Prima, sebab pertama dari segala sesuatu.
