Budaya

Sikap dan Perilaku yang Dapat Merusak Kebhinekaan Bangsa Harus Dihindari karena

×

Sikap dan Perilaku yang Dapat Merusak Kebhinekaan Bangsa Harus Dihindari karena

Sebarkan artikel ini

Kebhinekaan adalah salah satu pilar dasar yang menopang eksistensi sebuah negara, khususnya bagi negara yang memiliki keragaman suku, budaya, agama, dan ras seperti Indonesia. Namun, untuk menjaga dan merawat kebhinekaan ini, diperlukan sikap dan perilaku yang baik dari seluruh komponen bangsa. Keharmonisan hidup berdampingan dalam masyarakat majemuk tak akan pernah tercapai jika ada sikap dan perilaku yang dapat merusak kebhinekaan. Oleh karena itu, sikap dan perilaku yang dapat merusak kebhinekaan bangsa harus dihindari. Berikut penjelasan lebih lanjut.

Mengapa Sikap dan Perilaku yang Dapat Merusak Kebhinekaan Harus Dihindari?

Keberagaman bangsa Indonesia dalam hal suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) adalah bagian yang tak terpisahkan dari esensi negara kita. Namun, keberagaman ini terkadang justru dimanfaatkan oleh segelintir pihak sebagai alat untuk mencapai keinginan dan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu, yang tentunya dapat merusak kebhinekaan bangsa.

Berikut sikap dan perilaku yang perlu dihindari:

  1. Intoleransi. Intoleransi sering berakar dalam komunitas-komunitas tertutup yang memiliki pandangan sempit tentang dunia. Ini melibatkan keengganan untuk menerima dan menghormati perbedaan. Intoleransi dapat melahirkan ketegangan dan konflik sosial.
  2. Ekstremisme. Orang-orang atau kelompok yang berpandangan ekstrem sering kali menggunakan kekerasan atau aksi yang provokatif untuk mencapai tujuannya. Ekstremisme dapat merusak integrasi dan kebhinekaan bangsa.
  3. Diskriminasi. Diskriminasi terjadi ketika seseorang diperlakukan berbeda atau tidak adil hanya karena perbedaan ras, agama, suku, atau jenis kelamin. Diskriminasi dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa, serta kebhinekaan.
  4. Fanatisme buta. Fanatisme buta merujuk pada orang-orang yang memiliki keterikatan emosional yang begitu kuat pada suatu kelompok sampai-sampai mengabaikan rasa keadilan dan kemanusiaan mereka sendiri.

Apabila kita tidak menjunjung nilai-nilai luhur Pancasila dan UUD 1945 serta mengabaikan semangat Bhinneka Tunggal Ika, maka kedamaian, kerukunan, dan kebersamaan yang selama ini kita jalani bersama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia bisa runtuh. Perpecahan dan konflik horizontal berpotensi melanda, dan itu justru akan memperlemah negara ini.

Jadi, kesimpulannya, menjaga kebhinekaan jauh lebih penting daripada mengedepankan ego dan kepentingan pribadi atau kelompok. Indonesia adalah rumah kita bersama dan kita adalah satu. Kita harus senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan serta menghindari sikap dan perilaku yang dapat merusak kebhinekaan.

Jadi, jawabannya apa? Jawabannya terletak pada kita masing-masing untuk berperan aktif dalam mencegah sikap dan perilaku yang dapat merusak kebhinekaan bangsa dan memajukan sikap dan perilaku yang memperkuat kebhinekaan. Selalu ingat motto negara kita, Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti ‘Berbeda-beda tetapi tetap satu’.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *