Ilmu

Sisa Pupuk dan Detergen yang Dibawa oleh Air dapat Menyebabkan Tumbuhan Air Bertambah Subur: Kasus Enceng Gondok sebagai Polutan Bagi Air

×

Sisa Pupuk dan Detergen yang Dibawa oleh Air dapat Menyebabkan Tumbuhan Air Bertambah Subur: Kasus Enceng Gondok sebagai Polutan Bagi Air

Sebarkan artikel ini

Polusi air merupakan persoalan lingkungan yang kompleks dan multifaset. Salah satu jenis polusi yang seringkali dipandang sebelah mata adalah polusi biologis, salah satunya berasal dari tumbuhan air. Enceng gondok, tumbuhan air asli Amerika Selatan, telah menjadi invasif di banyak tempat di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Polusi yang disebabkan oleh enceng gondok merupakan akibat langsung dari perilaku manusia, khususnya penggunaan pupuk dan detergen yang berlebihan.

Sisa pupuk dan detergen yang dibuang ke lingkungan seringkali terbawa oleh air dan akhirnya berakhir di badan air seperti danau dan sungai. Kandungan nutrisi yang tinggi dalam pupuk dan detergen, seperti nitrogen dan fosfor, menciptakan kondisi ideal untuk pertumbuhan enceng gondok. Tumbuhan ini tumbuh dengan sangat cepat, seringkali menutupi permukaan air dan mengganggu ekosistem di bawahnya.

Walaupun enceng gondok sebenarnya memberikan manfaat bagi lingkungan, seperti menyaring polutan dan memberikan habitat bagi ikan dan serangga air, pertumbuhannya yang berlebihan justru dapat menjadi permasalahan. Enceng gondok yang terlalu subur dapat mempengaruhi kualitas air, mengganggu pemandangan alam, menghalangi transportasi air, dan merusak habitat bagi organisme lain.

Ketika enceng gondok mati dan mengendap di dasar danau, proses dekomposisinya oleh bakteri akan menghabiskan oksigen dalam air. Kondisi ini dikenal sebagai eutrofikasi, yang bisa menyebabkan kematian massa organisme air lainnya seperti ikan dan serangga air. Selain itu, pertumbuhan enceng gondok yang cepat juga dapat menghalangi cahaya matahari mencapai tanaman air lainnya, mengganggu proses fotosintesis dan akhirnya merusak keseimbangan ekosistem.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami dampak potensial dari penggunaan pupuk dan detergen, serta bagaimana pengelolaan limbah dan penggunaan zat-zat tersebut dapat mempengaruhi ekosistem air. Selain itu, penanganan dan kontrol enceng gondok juga perlu dilakukan agar pertumbuhan tumbuhan ini tidak merusak lingkungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *