Dalam era bisnis modern, pengelolaan data dan informasi menjadi elemen crucial yang tidak bisa diabaikan. Salah satu metode yang biasa digunakan adalah sistem transaksi bisnis yang mencatat di dokumen-dokumen dasar kemudian diproses menjadi sistem informasi.
Pertama, kita harus memahami apa itu sistem transaksi bisnis. Dalam setiap bisnis, terdapat beragam transaksi yang harus dilakukan, entah itu pembelian, penjualan, peminjaman, atau lainnya. Setiap transaksi ini harus dicatat dalam sebuah dokumen dasar. Dokumen-dokumen dasar ini bisa berupa faktur, kwitansi, nota, ataupun dokumen lainnya yang relevan dengan transaksi yang dilakukan.
Setelah transaksi dicatat, dokumen dasar ini kemudian diproses menjadi sistem informasi. Proses ini bisa dilakukan secara manual ataupun digital. Dalam proses manual, data dalam dokumen akan dicatat dalam buku besar atau sistem akuntansi lainnya. Sementara dalam proses digital, data akan dimasukkan ke dalam sistem komputer yang sudah dilengkapi dengan perangkat lunak akuntansi.
Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk memudahkan aktivitas manajemen perusahaan. Informasi yang terkandung dalam sistem ini dapat digunakan oleh level manajemen untuk membuat keputusan strategis dan operasional. Dengan adanya sistem informasi ini, manajemen bisa dengan mudah menganalisis laporan keuangan, alokasi sumber daya, proyeksi penjualan, dan sebagainya.
Alhasil, sistem transaksi bisnis yang mencatat di dokumen-dokumen dasar kemudian diproses menjadi sistem informasi ini menjadi alat yang vital untuk menjalankan bisnis secara efekif dan efisien. Penggunaannya tentunya akan membawa banyak keuntungan, mulai dari peningkatan produktivitas, keakuratan data, hingga peningkatan laba.
Sebagai penutup, pentingnya sistem ini tidak bisa diabaikan oleh setiap perusahaan. Setiap perusahaan harus memiliki sistem yang andal dan efisien agar bisa bertahan dan berkembang di dalam persaingan bisnis yang semakin ketat di era digital saat ini.
