Sejalan dengan pergerakan nasionalisme di Indonesia, para pemimpin dan tokoh nasional kita berusaha menemukan dasar negara yang entah bagaimana (ketika itu) harus merepresentasikan seluruh nafas bangsa. Dalam perjalanan sejarah itulah Soekarno, tokoh penting dalam perumusan dasar negara Indonesia, datang dengan usulan yang ia sebut “Panca Dharma”.
Bom Soekarno adalah artikel yang dipublikasikan oleh Soekarno pada tahun 1926. Dalam artikel ini, Soekarno menyajikan sejarah dan filsafat orang Indonesia. Dia mencatat bahwa orang Indonesia telah hidup selaras dengan lima prinsip atau apa yang kemudian dikenal sebagai “Panca Dharma”.
Terkait dengan Panca Dharma, Soekarno menjelaskan bahwa prinsip-prinsip tersebut adalah khas orang Indonesia. Merujuk kepada lima ajaran hidup yang mendasari cara orang Indonesia berfikir dan bertindak. Panca Dharma adalah panduan untuk kehidupan dan kebijakan, mencakup lima ajaran: ajaran saya dan kamu, ajaran kita, ajaran manusia, ajaran alam, dan ajaran Tuhan.
Namun, istilah “Panca Dharma” kemudian dianggap kurang tepat oleh beberapa ahli bahasa dan tokoh nasional lainnya. Mereka menyarankan agar istilah ini diubah menjadi “Pancasila”, yang memiliki arti “Lima Prinsip”. Pancasila, bukan Panca Dharma, kemudian diterima dan dipakai sebagai dasar negara dan falsafah hidup bangsa Indonesia.
Usulan Soekarno tentang panca dharma yang berubah menjadi Pancasila itu ia sampaikan pada tanggal 1 Juni 1945, saat sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Usul tersebut kemudian diadopsi dan menjadi landasan filosofis bangsa ini dalam bentuk Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Pancasila, yang artinya lima prinsip, secara keseluruhan menggambarkan jiwa dan semangat bangsa Indonesia. Pancasila bukanlah sekumpulan prinsip abstrak, melainkan refleksi dari nilai-nilai budaya yang mengakar dalam masyarakat Indonesia. Setiap sila dalam Pancasila memiliki makna dan fungsi yang saling terkait, menciptakan harmoni dalam kerangka ideal negara dan masyarakat.
Jadi, jawabannya apa? Jawabannya adalah Soekarno dengan berani dan tekad, serta didukung oleh para tokoh nasional lainnya, berhasil merumuskan dan mempopulerkan dasar negara kita, Pancasila. Dari sebutan Panca Dharma menjadi Pancasila, perubahan istilah ini bukan semata-mata perubahan penamaan namun juga perubahan dalam pemahaman dan penafsiran terhadap prinsip-prinsip dasar bangsa. Pancasila kemudian diterima dan dijayakan oleh seluruh rakyat Indonesia sebagai pedoman hidup bersama.