Sosiologi, sebagai disiplin ilmiah yang meneliti fenomena sosial, berakar kuat dalam penerapan observasi langsung, bukan spekulasi, dan penggunaan akal sehat dalam metode penelitiannya. Ini mencerminkan sifat empiris, objektif, dan logis dari sosiologi, yang membedakannya dari bentuk ilmu pengetahuan lainnya.
Sifat Empiris dalam Sosiologi
Sosiologi bersifat empiris. Pertanyaan “apa” dan “bagaimana” lebih diutamakan dari pada “mengapa”. Sosiologi mencoba memahami dan menjelaskan perilaku sosial dan pola interaksi masyarakat melalui pengumpulan data secara empiris, yang berarti berdasarkan pengalaman dan observasi langsung, bukan dari tes hipotesis atau spekulasi.
Metode empiris memberikan sosiologi landasan kuat untuk mengklaim status sebagai disiplin ilmiah, dan bukan hanya sebagai teori atau spekulasi. Pengumpulan data secara sistematis dan analisis peristiwa sosial berdasarkan bukti yang diamati memberikan legitimasi kepada sosiologi sebagai sains.
Sifat Objektif dari Sosiologi
Sosiologi juga bersifat objektif. Ini berarti bahwa penelitian di bidang ini mencoba memahami dunia sosial sebagaimana adanya, bebas dari bias atau prasangka pribadi. Sosiolog berusaha menghindari penilaian atau interpretasi yang ditentukan oleh keyakinan pribadi, agama, atau ideologi politik. Sebaliknya, mereka mengandalkan bukti yang bisa diamati dan diukur.
Sosiologi dan Logika
Selain bersifat empiris dan objektif, sosiologi juga sangat bergantung pada penggunaan akal sehat dalam analisis dan penafsiran data. Dengan kata lain, ini adalah pengetahuan yang dihasilkan oleh akal sehat, bukan fantasi, pengetahuan mistis atau agama.
Meskipun akal sehat seringkali subjektif dan bervariasi antara individu dan budaya, dalam sosiologi digunakan sebagai alat untuk menguji kesesuaian hasil penelitian dengan kenyataan objektif. Dalam konteks ini, akal sehat diartikan sebagai kemampuan untuk menginterpretasikan dunia berdasarkan keterampilan interpretatif berdasarkan pengalaman.
Kesimpulan
Dengan demikian, sosiologi sebagai bidang studi adalah empiris, objektif, dan logis. Ini berarti bahwa ilmu ini berdasarkan pengamatan, menggunakan akal sehat dan bebas dari spekulasi. Oleh karena itu, sosiologi memberikan pemahaman yang mendalam dan ilmiah tentang masyarakat dan perilaku sosial, yang penting dalam mengambil keputusan dan kebijakan yang berdasarkan data dan informasi yang akurat dan sahih.