Berbagai inovasi dan kemajuan teknologi telah mengakibatkan komputer menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Seiring waktu, penelitian dan pengembangan telah dilakukan untuk lebih memahami bagaimana komputer bisa melakukan tugas dan fungsi sebaik manusia, jika bukan lebih baik. Sebetulnya, apa pengertian dari upaya tersebut?
Studi yang mengkaji bagaimana membuat komputer dapat melakukan sesuatu sebaik hal tersebut dilakukan manusia pada dasarnya adalah definisi dari “kecerdasan buatan” atau Artificial Intelligence (AI). Kecerdasan buatan merujuk pada cabang ilmu komputer yang berfokus pada penciptaan dan penerapan algoritma dan model komputasi yang dirancang untuk melakukan tugas yang biasanya memerlukan intervensi, pemikiran, dan kecerdasan manusia.
AI dirancang untuk melakukan berbagai tugas, mulai dari yang sederhana hingga yang kompleks. Ini termasuk, tetapi tidak terbatas pada, pengenalan suara, pembelajaran dan pengetahuan, perencanaan, pemrosesan bahasa alami, persepsi dan kemampuan untuk memanipulasi dan bergerak di dunia nyata. Melalui contoh ini, AI sekarang mampu melakukan banyak tugas sebaik, dan dalam beberapa kasus, bahkan lebih baik, daripada manusia.
Namun, perlu diingat bahwa AI masih dalam tahap pengembangan dan penelitian. Walaupun kemajuan signifikan telah dicapai, masih ada tantangan dan batasan dalam lingkup AI. Misalnya, meskipun komputer mampu belajar dan beradaptasi dengan situasi baru, mereka kurang memiliki pemahaman intuitif dan emosi, aspek-aspek yang merupakan bagian integral dari kecerdasan manusia. Selain itu, isu etika dan keamanan juga menjadi perhatian dalam penerapan AI.
Secara keseluruhan, studi tentang cara membuat komputer melakukan sesuatu sebaik yang dilakukan manusia, atau AI, bertujuan untuk menciptakan teknologi yang bisa bekerja bersama dan melengkapi kemampuan manusia. Misi ini diteruskan dengan harapan bahwa mesin cerdas ini dapat membantu menyelesaikan tantangan global dan membantu memajukan kemajuan teknologi selanjutnya.
