Banjir adalah salah satu bencana alam yang sering terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Banjir bisa dibagi menjadi dua yaitu banjir yang disebabkan oleh faktor alam dan faktor manusia. Banjir yang disebabkan oleh faktor alam biasanya berhubungan dengan siklus hidrologi alam, seperti hujan berlebihan. Sedangkan banjir yang disebabkan oleh faktor manusia biasanya dikaitkan dengan kerusakan lingkungan, seperti deforestasi dan pembangunan yang tidak memperhatikan sistem drainase.
Dampak banjir tidak hanya merusak infrastruktur dan properti, tetapi juga berdampak pada kesehatan masyarakat, salah satunya adalah gangguan penyakit kulit. Banjir seringkali membuat pasokan air bersih menjadi kurang, dan ini menjadi salah satu penyebab utama munculnya penyakit kulit.
Penyebab Kelangkaan Air Bersih Saat Banjir
Kontaminasi Air Secara Langsung
Banjir seringkali membawa bakteri, virus, dan polutan lain dari lingkungan sekitar ke dalam pasokan air bersih. Baik itu sumber air tanah maupun air permukaan menjadi terkontaminasi.
Kerusakan Infrastruktur
Banjir yang besar dapat merusak pipa air atau pabrik pengolahan air, sehingga menghentikan pasokan air bersih ke rumah-rumah. Infrastruktur yang keropos juga menjadi penyebab utama air menjadi terkontaminasi.
Ketersediaan Air yang Terbatas
Dalam beberapa kasus, banjir dapat menyebabkan air menjadi sulit diakses karena aliran air normal menjadi terganggu atau terisolasi.
Pencemaran Lingkungan
Banjir juga bisa menyeret kotoran dan sampah ke dalam sumber air. Hal ini tidak hanya membuat air menjadi kotor tetapi juga berisiko mengandung berbagai kuman penyakit.
Maka dari itu, saat terjadi banjir, penting untuk melakukan berbagai upaya antisipasi seperti memastikan ketersediaan air bersih, baik itu dengan cara mendidihkan air, memfilter, atau menggunakan obat penjernih air. Juga harus mengetahui cara-cara penanganan banjir yang tepat agar kondisi dapat cepat pulih dan masyarakat bisa kembali menjalani kehidupan normalnya.