Sebuah keyakinan yang melandasi setiap umat Islam adalah bahwa setiap individu akan menerima balasan dari Allah SWT atas apapun yang telah mereka lakukan di dunia ini. Konsep ini bukanlah suatu misteri, melainkan dasar yang jelas dan tegas dalam ajaran Islam.
Al-Quran seringkali menanamkan prinsip ini dalam berbagai ayatnya. Misalnya, dalam Surah Al-Zalzalah, ayat 7 dan 8, disebutkan, “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya ia akan melihat (balasannya), dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya ia akan melihat (balasannya).” Ayat ini secara jelas menegaskan bahwa setiap amal perbuatan kita, tidak peduli sekecil apapun, akan diperhitungkan dan mempunyai konsekuensinya masing-masing.
Fokus utama artikel ini adalah mengenai apa yang kita namakan sebagai “Hari Balasan”, hari ketika semua manusia akan diberi balasan oleh Allah SWT sesuai dengan amal dan perbuatan mereka selama hidup di dunia. Ini adalah hari yang disebutkan dalam Surah Al-Haqqah, ayat 13-37, sebagai hari ketika setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah mereka perbuat.
Hukum Allah berlaku adil bagi setiap makhluk-Nya. Tidak ada satupun yang luput dari-Nya. Dia melihat setiap langkah yang kita tempuh, mendengar setiap kata yang kita ucapkan, dan mengetahui setiap pikiran dan niat yang ada dalam hati kita. Semua ini akan menjadi bukti pada Hari Kebangkitan.
Oleh karena itu, terdapat dua jenis balasan, yaitu balasan yang baik dan buruk. Balasan yang baik diberikan kepada mereka yang beriman dan beramal sholeh, sementara balasan yang buruk diberikan kepada mereka yang mengingkari ayat-ayat Allah dan berbuat dosa.
Melalui pemahaman ini, setiap muslim diajak untuk selalu menjaga amal dan tingkah lakunya. Setiap amal baik yang dilakukan, sekecil apapun – seperti menolong orang lain, berbicara dengan baik, berdoa, berpuasa, dan berzakat – bisa menjadi pemberat timbangan baik saat hari pembalasan. Sebaliknya, setiap amal buruk yang dilakukan, sekecil apapun, bisa menjadi pemberat timbangan buruk.
Dengan meyakini dan memahami konsep ini, kita seharusnya termotivasi untuk menjalankan kehidupan yang penuh dengan amal sholeh. Harapan utamanya adalah kita dapat meraih balasan yang baik di Akhirat, yaitu surga yang telah dijanjikan oleh Allah bagi hamba-Nya yang beriman dan beramal sholeh. Apapun tantangan dan rintangan yang ada, setiap muslim harus tetap berupaya dan berdoa agar dapat meraih balasan terbaik.
Jadi, jawabannya apa? Jawabannya adalah bahwa setiap amal kita di dunia akan mendapatkan balasannya di Akhirat. Oleh karena itu, hendaknya kita senantiasa berusaha untuk melakukan amal sholeh dan menjauhi amal buruk. Semoga kita semua dimudahkan dan diberi petunjuk oleh Allah dalam menjalani kehidupan dunia, serta meraih balasan yang baik di Akhirat.