Untuk memahami konsep yang ada di balik pertanyaan ini, penting untuk pertama kali memahami beberapa terminologi terkait obligasi. Obligasi adalah instrumen investasi berjangka panjang yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan atau pemerintah dengan tujuan untuk mengumpulkan dana. Suatu obligasi yang tidak membayar kupon berarti bahwa imbalan atau bunga dari obligasi tersebut tidak dibayarkan secara periodik oleh penerbit obligasi dan biasanya akan dibayarkan sepenuhnya pada waktu jatuh tempo obligasi.
Jatuh tempo adalah waktu pada saat pembayaran pokok obligasi harus dibayarkan kembali kepada pemegang obligasi. Nilai jatuh tempo adalah jumlah uang yang akan diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi itu jatuh tempo.
Nilai intrinsik obligasi adalah nilai sekarang atau nilai waktu sekarang dari pembayaran kupon obligasi dan pembayaran pokok pada saat jatuh tempo, yang didiskontokan dengan tingkat bunga yang berlaku di pasar.
Untuk menghitung nilai intrinsik obligasi ini, kita akan menggunakan rumus berikut:
Nilai Intrinsik Obligasi = Nilai Jatuh Tempo / (1 + r)^n
dimana:
- r adalah tingkat bunga diskonto atau tingkat bunga yang berlaku di pasar.
- n adalah tahun sampai jatuh tempo obligasi.
Mari kita terapkan rumus ini pada data dari pertanyaan:
Nilai Jatuh Tempo = Rp2.000.000
Tingkat Bunga Diskonto = 6% atau 0.06
Tahun sampai Jatuh Tempo = 3 tahun
Sehingga nilai intrinsik obligasi ini adalah:
Rp2.000.000 / (1+0.06)^3
Melakukan perhitungan tersebut, kita mendapatkan bahwa nilai intrinsik obligasi saat ini adalah sekitar Rp1.673.252.
Sebagai kesimpulan, meski obligasi ini tidak membayar kupon saat ini, ia tetap memiliki nilai intrinsik berdasarkan nilainya pada saat jatuh tempo dan tingkat bunga diskonto. Para investor dapat menggunakan informasi ini untuk memutuskan apakah berinvestasi pada obligasi ini adalah keputusan investasi yang tepat atau tidak.