Ilmu

Suatu Penulisan Sejarah yang Menghasilkan Penjelasan yang Tidak Terpaku pada Proses atau Akhirnya Saja, Namun dari Kondisi Objek dan Lingkungan Sekitarnya Menggunakan Metode

×

Suatu Penulisan Sejarah yang Menghasilkan Penjelasan yang Tidak Terpaku pada Proses atau Akhirnya Saja, Namun dari Kondisi Objek dan Lingkungan Sekitarnya Menggunakan Metode

Sebarkan artikel ini

Congkak adalah sebuah permainan tradisional yang sangat populer di Indonesia. Namun, dalam penulisan sejarah tentang permainan ini seringkali hanya difokuskan pada proses pembuatannya atau hasil akhirnya saja. Penulisan yang lebih komprehensif memerlukan pendekatan yang tidak hanya terpaku pada proses atau hasil akhir, tetapi juga mempertimbangkan kondisi objek dan lingkungan sekitarnya. Artikel ini akan menjelaskan bagaimana menulis sejarah dengan pendekatan tersebut menggunakan metode penelitian sejarah.

Pengertian Metode Penelitian Sejarah

Metode penelitian sejarah adalah cara systematis dan ilmiah dalam mengumpulkan, mengkritisi, dan menginterpretasikan fakta-fakta historis. Pada dasarnya, metode ini berupaya untuk merekonstruksi masa lalu berdasarkan fakta-fakta yang ada, kemudian mencari makna atau penjelasan tentang proses-proses dan fenomena-fenomena historis dari fakta-fakta tersebut.

Untuk mencapai tujuan ini, penulis sejarah perlu memahami lingkungan dan kondisi objek dalam konteks sejarah relevan serta variabel lain yang mungkin mempengaruhi objek. Dalam konteks penulisan sejarah tentang congkak, ini dapat berarti mempertimbangkan faktor-faktor seperti alat dan material yang digunakan, lingkungan fisik dan sosial dalam permainan ini diadakan, dan sejarah cultural yang berdampak pada permainan.

Bagaimana Menggunakan Metode Penelitian Sejarah

Berikut adalah langkah-langkah umum dalam menggunakan metode penelitian sejarah:

  1. Pemilihan topik: Topik harus dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu, tidak hanya berdasarkan minat penulis, tetapi juga relevansi historisnya.
  2. Penyusunan kerangka berpikir: Ini melibatkan identifikasi variabel-variabel utama yang akan dipertimbangkan dalam penelitian dan pengembangan hipotesis atau pertanyaan penelitian.
  3. Pengumpulan data atau fakta: Data atau fakta historis dapat dikumpulkan dari berbagai jenis sumber, termasuk sumber primer dan sumber sekunder.
  4. Evaluasi dan interpretasi data: Sekali data atau fakta dikumpulkan, mereka harus dievaluasi dan diinterpretasikan. Evaluasi melibatkan penilaian terhadap keandalan dan relevansi data atau fakta, sementara interpretasi melibatkan pembentukan naratif sejarah berdasarkan data atau fakta tersebut.
  5. Penyusunan laporan sejarah: Ini adalah langkah akhir, dimana hasil penelitian disajikan dalam format tertulis.

Kesimpulan

Penulisan sejarah dengan pendekatan yang tidak terpaku pada proses atau hasil akhir saja, tetapi juga terhadap kondisi objek dan lingkungan sekitarnya memerlukan metode penelitian sejarah yang ketat dan teliti. Metode ini memastikan bahwa konteks sejarah objek dianalisis secara komprehensif, dan hasilnya adalah penjelasan yang lebih mendalam dan berwawasan luas tentang objek tersebut. Dalam penulisan sejarah tentang congkak misalnya, pendekatan ini dapat melahirkan pemahaman yang lebih kaya tentang permainan ini, pengaruhnya, dan hubungannya dengan masyarakat dan budaya tempat permainan tersebut berkembang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *