Sosial

Suatu Perbuatan yang Melanggar Ketentuan Syariat Allah dan Rasul-Nya Seperti Meninggalkan Shalat Disebut

×

Suatu Perbuatan yang Melanggar Ketentuan Syariat Allah dan Rasul-Nya Seperti Meninggalkan Shalat Disebut

Sebarkan artikel ini

Dalam Islam, syariat merujuk kepada hukum dan peraturan yang menjadi pedoman umat Muslim dalam menjalani hidup sehari-hari. Syariat Islam mencakup wewenang yang sangat luas, mulai dari ibadah ritual, etika, kehidupan keluarga, peraturan masyarakat, hingga hukum perang dan perdamaian. Adapun perbuatan yang melanggar ketentuan syariat ini disebut maksiat atau dosa.

Maksiat dalam Syariat Islam

Maksiat dalam Islam didefinisikan sebagai perbuatan yang melanggar hukum atau perintah Allah dan Rasul-Nya. Maksiat ini dapat dilakukan baik dalam bentuk pelanggaran terhadap perintah-perintah Allah (misalnya, meninggalkannya) maupun melakukan apa yang dilarang oleh Allah. Maksudnya adalah, suatu perbuatan menjadi maksiat jika perbuatan tersebut bertentangan dengan perintah dan larangan dalam Al-Qur’an dan Hadits.

Meninggalkan Shalat sebagai Bentuk Maksiat

Contoh konkret dari maksiat adalah meninggalkan shalat. Dalam syariat Islam, shalat adalah salah satu dari Rukun Islam yang penting dan harus dilakukan oleh setiap Muslim yang baligh dan berakal. Shalat merupakan perintah langsung dari Allah dan menjadi bentuk komunikasi antara hamba dengan Tuhan. Maka dari itu, menyampingkan atau mengabaikan kewajiban ini merupakan perbuatan yang melanggar hukum syariat dan termasuk dalam dosa besar.

Nabi Muhammad SAW bersabda dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, “Perjanjian yang membedakan antara kami dan mereka adalah shalat. Barangsiapa yang meninggalkannya, berarti telah kafir.” Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya shalat dalam ajaran Islam dan betapa seriusnya konsekuensi dari meninggalkan shalat.

Dampak dan Konsekuensi Maksiat

Melakukan maksiat, termasuk meninggalkan shalat, tentu memberikan dampak negatif dan konsekuensi bagi pelakunya. Dalam pandangan agama Islam, konsekuensi utamanya adalah mendapatkan murka dan siksaan dari Allah SWT di kehidupan akhirat. Adapun di dunia, maksiat dapat berdampak pada rusaknya hubungan antara individu dengan Tuhannya, terganggunya keharmonisan kehidupan sosial, dan berbagai masalah hidup lainnya.

Untuk itu, setiap Muslim dituntut untuk senantiasa menjalankan syariat Islam dan menghindari segala bentuk maksiat. Sebagai upaya pencegahan dan solusi, seorang Muslim harus memohon ampun dan bertobat kepada Allah apabila telah melakukan dosa atau maksiat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *