Sebuah segitiga dianggap sebagai bentuk geometri dasar yang paling sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Segitiga adalah poligon dengan tiga sisi dan tiga sudut. Meski begitu, tidak semua segitiga sama; beberapa memiliki ciri khas yang dapat membantu kita mengidentifikasi jenisnya. Salah satunya adalah segitiga siku-siku.
Apa Itu Segitiga Siku-Siku?
Segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu sudutnya adalah sudut siku-siku (90 derajat). Ciri khas dari segitiga siku-siku ini membedakannya dari segitiga lain seperti segitiga tumpul atau segitiga lancip.
Dalam segitiga siku-siku, dua sisi membentuk sudut siku-siku dan sisi ketiga disebut hipotenusa. Hipotenusa merupakan sisi yang paling panjang di antara tiga sisi segitiga siku-siku.
Membedakan Segitiga Siku-Siku
Anda dapat mengetahui suatu segitiga adalah segitiga siku-siku jika panjang ketiga sisinya memenuhi Rumus Pythagoras. Rumus tersebut adalah:
a^2 + b^2 = c^2
Jika segitiga memiliki sisi dengan panjang a, b, dan c (di mana c adalah sisi hipotenusa), dan formula ini benar, maka segitiga tersebut adalah segitiga siku-siku.
Contoh Segitiga Siku-Siku
Sebagai contoh, ambillah sebuah segitiga dengan panjang sisinya 3, 4, dan 5 sisi. Dapat kita coba masukkan ke dalam Rumus Pythagoras:
3^2 + 4^2 = 5^2
9 + 16 = 25
25 = 25
Karena kedua sisi sama-sama bernilai 25, ini menunjukkan formulanya benar dan segitiga dengan panjang sisinya 3, 4, dan 5 ini adalah segitiga siku-siku.
Kesimpulan
Segitiga siku-siku merupakan segitiga yang memiliki satu sudut siku-siku dan sisinya memenuhi Rumus Pythagoras. Mengetahui cara membedakannya dapat sangat berguna, terutama dalam bidang studi seperti matematika dan fisika.