Diskusi

Sultan Iskandar Syah: Raja Malaka yang Berasal dari Seorang Pangeran Kerajaan Majapahit yang Menyelamatkan Diri Setelah Kerajaan Majapahit Kalah dalam Perang

×

Sultan Iskandar Syah: Raja Malaka yang Berasal dari Seorang Pangeran Kerajaan Majapahit yang Menyelamatkan Diri Setelah Kerajaan Majapahit Kalah dalam Perang

Sebarkan artikel ini

Latar Belakang Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan Hindu-Buddha tertua di Indonesia yang terkenal di dunia. Didirikan oleh Raden Wijaya pada tahun 1293, kerajaan ini mencapai kejayaannya pada masa pemerintahan Hayam Wuruk (1350-1389), dengan Gajah Mada sebagai perdana menteri. Namun, setelah kejatuhan pada abad ke-15, banyak pangeran dan bangsawan Majapahit yang melarikan diri dan membentuk kerajaan-kerajaan baru di berbagai tempat.

Pengenalan Sultan Iskandar Syah

Salah satu di antara mereka adalah Sultan Iskandar Syah, yang merupakan pangeran kerajaan Majapahit. Beliau merupakan individu yang berpengaruh sejarah Malaka dan menjadi raja pertama kerajaan tersebut pada tahun 1402. Menurut berbagai sumber sejarah, Sultan Iskandar Syah awalnya adalah seorang pangeran dari Majapahit yang melarikan diri setelah kerajaan ini kalah dalam perang.

Pembentukan Kerajaan Malaka

Setelah melarikan diri dari Majapahit, Sultan Iskandar Syah sampai di semenanjung Malaya dan membangun sebuah kerajaan di sana. Lokasinya yang strategis di selat Malaka memungkinkan kerajaannya untuk menguasai perdagangan regional dan menjadi pusat perdagangan penting di Asia Tenggara.

Kerajaan Malaka yang didirikan oleh Sultan Iskandar Syah tumbuh dan berkembang menjadi salah satu pusat perdagangan terpenting di dunia pada abad ke-15 dan awal abad ke-16. Kerajaan ini dikenal sebagai kerajaan Melayu pertama yang menganut agama Islam, sebuah warisan yang masih mempengaruhi Malaysia hingga saat ini.

Kesimpulan

Sultan Iskandar Syah, seorang pangeran yang menyelamatkan diri setelah Kerajaan Majapahit kalah dalam perang, berperan penting dalam sejarah Nusantara. Dengan pendirian Kerajaan Malaka, dia menciptakan pusat perdagangan internasional yang menganut agama Islam. Maka dari itu, meski berasal dari kerajaan Hindu-Buddha kuno, Sultan Iskandar Syah meninggalkan jejak sejarah yang melibatkan pluralisme budaya, tragedi perang, dan adaptasi agama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *