Budaya

Surat Al Kahf juga Disebut Ashabul Kahfi, yang Berarti

×

Surat Al Kahf juga Disebut Ashabul Kahfi, yang Berarti

Sebarkan artikel ini

Surat Al Kahf adalah salah satu surat dalam Al-Qur’an yang sangat dikenal dan sering dibaca oleh umat Islam di seluruh dunia, terutama menjelang hari Jumat. Surat ini adalah surat ke-18 dalam susunan surat di Al-Qur’an dan terdiri dari 110 ayat. Namanya dipilih karena cerita utama dalam surat ini adalah tentang sebuah kisah epik dari ‘Ashabul Kahfi’ atawa ‘Pemuda-pemuda penghuni Gua’.

Sebutan ‘Ashabul Kahfi’ secara harfiah dalam bahasa Arab berarti ‘Pemuda-pemuda (orang-orang) penghuni goa’. Dalam konteks ini, ‘Ashabul Kahfi’ merujuk pada sekelompok pemuda yang diceritakan dalam Surat Al Kahf. Kisah mereka mencakup pilar-pilar iman yang penting, termasuk keimanan kepada Allah, kehidupan setelah mati, takdir, dan tanda-tanda Kiamat.

Cerita ini dimulai ketika sekelompok pemuda beriman melarikan diri ke sebuah gua untuk melindungi iman mereka dari raja zalim yang ingin mereka menyembah tuhan-tuhan selain Allah. Allah kemudian membuat mereka tidur dalam gua selama sekitar 300 tahun sebagai rahmat dan perlindungan dari ancaman tersebut.

Setelah terbangun, pemuda-pemuda tersebut menemukan bahwa komunitas mereka telah berubah dan sekarang beriman kepada Allah, memberi mereka kemenangan moral atas penindasan. Surat Al Kahf menekankan pada keimanan, pengorbanan, dan kebangkitan. Kisah tersebut mengajarkan kita tentang perlunya iman yang kuat kepada Allah, berdiri dengan kebenaran meski dalam kondisi yang menantang, dan memberi harapan tentang kebangkitan setelah mati.

Lewat kisah inilah, Surat Al Kahf mendapatkan sebutan lain, yakni Ashabul Kahfi. Menyebutkan bahwa bagaimanapun kerasnya tantangan dan cobaan, selama kita mempercayai Allah dan berlindung pada-Nya, akan ada pertolongan dan rahmat yang diberikan.

Jadi, jawabannya apa? Surat Al Kahf juga disebut Ashabul Kahfi, dan ini bukan hanya sekedar nama, namun punya makna mendalam tentang iman, pengorbanan, dan harapan. Menyiratkan tentang bagaimana iman yang kokoh bisa menjadi panutan, dan bagaimana manusia bisa meraih pertolongan dan rahmat Allah dengan berlindung pada-Nya dan mempercayai kuasa-Nya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *